Scroll untuk baca artikel
Headline

Program PIP di SMPN 1 Manding Bermasalah? Kepsek, Disdik Hingga BRI Cabang Sumenep Terlibat

Avatar
10
×

Program PIP di SMPN 1 Manding Bermasalah? Kepsek, Disdik Hingga BRI Cabang Sumenep Terlibat

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI. Sejumlah siswa saat menunjukan Kartu Indonesia Pintar (KIP) beserta buku rekening tabungannya. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Program Indonesia Pintar (PIP) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Manding, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, bermasalah. Selasa, 8 Agustus 2023.

Pasalnya, sejumlah siswa yang kini sudah duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), malah baru dinyatakan mendapatkan bantuan PIP di SMPN 1 Manding.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Sementara, para siswa ini merasa terkejut, mengapa mereka baru mendapatkan kabar bahwa terdaftar sebagai penerima bantuan PIP setelah lulus dari sekolah sebelumnya, yakni SMPN 1 Manding.

Parahnya lagi, PIP yang seharusnya didapatkannya itu malah tak dapat dicairkan oleh pihak bank penyalur. Alasannya, karena sudah telat melakukan aktivasi.

Diketahui, penyalur bantuan PIP tersebut adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Sayangnya, kini aktivasi PIP khusus siswa-siswi di SMPN 1 Manding bermasalah.

“Itu kemarin saya diinfokan mendapatkan bantuan PIP dari pihak sekolah (tempat saya sebelumnya menempa ilmu di SMPN 1 Manding, red),” kata siswa inisial DA pada sejumlah media, Selasa (8/8).

Cerita Alumni SMPN 1 Manding yang Mendapatkan PIP Namun Gagal Dicairkan

Lebih lanjut DA bercerita, pada tanggal 5 Agustus 2023 kemarin, dia bersama dengan sejumlah kawannya menerima panggilan dari pihak sekolah di SMPN 1 Manding.

Statusnya saat ini, DA berikut kawannya yang lain sudah menginjak bangku SMA, namun ia dikabarkan mendapatkan bantuan PIP sebesar Rp375 ribu.

Dari data yang disampaikan DA pada media, terlihat bahwa dirinya mendapatkan bantuan PIP berikut 3 orang kawannya dan 8 siswa-siswi lainnya. Total ada 12 siswa-siswi yang mendapatkan bantuan PIP tersebut.

Baca Juga :  Relawan Demokrasi Segmen Keagamaan Gelar Sosialisasi di Desa Gadu Barat Ganding Sumenep

Data ini, di dapatkannya usai dirinya mendatangi Kantor Unit BRI Cabang Manding pada 7 Agustus 2023 kemarin.

DA yang sebelumnya mengaku sangat senang mendapatkan bantuan PIP itu harus menghela nafas panjang.

Sebab, pihak bank menyatakan jika aktivasi bantuan PIP yang seharusnya ia akan dapatkan nyatanya hangus alias kadaluarsa.

“Ini PIP-nya sudah kadaluarsa pada tanggal 31 Juli 2023,” kata DA menirukan ucapan pihak bank saat hendak melakukan aktivasi bantuan PIP tersebut.

Kepala SMPN 1 Manding Mangaku Kurang Update Soal Pendataan PIP

Kepala SMPN 1 Manding, Jayat mengungkapkan, bahwa akan menindaklanjuti kasus tersebut. Di mana, kata dia, hal itu baru terjadi pada tahun ini.

“Informasi itu akan kami tindaklanjuti, karena memang informasinya yang kita dapat begitu,” kata Jayat, saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya.

Jayat mengatakan, bahwa secara teknis, bantuan PIP di sekolah yang ia pimpin sudah ada yang mengurusi.

“Saya menyerahkan kepada tim yang menangani PIP itu. Biasanya, PIP itu langsung diserahkan kepada orang tua siswa atau siswa itu sendiri. Teknisnya, kita hanya memfasilitasi persyaratan yang ada,” kata Jayat menerangkan.

Pihaknya menyebut, bahwa program itu langsung turun dari pusat. Di tanya soal keterlambatan informasi bagi penerima PIP, Jayat menyebut, secara prosedural ada di Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep.

“Program ini, kita datanya langsung dari pusat. Terus yang menerima itu adalah siswa yang masih aktif di SMP 1 Manding. Tetapi pada masa sekarang ini, anak yang sudah keluar itu datanya turun lagi, menerima lagi. Itu pun tetap dikembalikan kepada anak yang bersangkutan untuk ngambil (atau anak yang sudah melanjutkan ke SMA, red),” kata Jayat menguraikan.

Baca Juga :  Akibat BBM Naik, 12 SPBU di Sumenep Dijaga Ketat Polisi dan TNI, Ini Alasannya

Di samping itu, Jayat mengkalim, bahwa data PIP khusus sekolahnya itu memang mengalami banyak keterlambatan.

“Itu memang data telat. Kita nerima dari pusatnya itu sudah lambat, karena itu kan lewat operator. Kadang-kadang itu ada yang lebih tahu duluan justru wali murid,” kata Jayat.

“Kita lambat updatenya, atau informasi dari dinas pendidikan yang lambat,” timpal Jayat lebih lanjut.

Pihaknya juga menjelaskan, bahwa data siswa-siswi penerima PIP tidak diambil secara kolektif. Dengan kata lain, wali murid atau siswa-siswi itu sendiri dapat mengurusnya secara mandiri.

“Kita hanya memfasilitasi persyaratannya, seperti surat keterangan dan fotokopi raport dan sebagainya,” tuturnya.

Dinas Pendidikan Sumenep Keluarkan Statemen Tidak Ingin Saling Menyalahkan

Terpisah, Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra mengatakan, bahwa adanya kabar PIP di SMPN 1 Manding bermasalah harus disikapi dengan bijak.

“Kita nggak mau saling menyalahkan. Nanti kita lihat mekanismenya gimana,” kata Agus saat diwawancara via telepon belum lama ini.

Seperti halnya Jayat, Agus mengatakan, bahwa program PIP tersebut memang langsung turun dari pusat.

“PIP itu langsung dari pusat untuk diberikan kepada anak yang bersangkutan. Sementara aktivasi itu bisa dilaksanakan secara online semua sekarang,” ucap Agus.

Hanya saja, Agus mengatakan, kemungkinan para siswa-siswi di SMPN 1 Manding belum tahu proses secara online untuk mendapatkan bantuan PIP tersebut.

Baca Juga :  DPRD Sumenep Paparkan Laporan Penjaringan Aspirasi Masyarakat di Sidang Paripurna

Ditanya lebih jauh adanya dugaan permainan dalam pendataan program PIP di SMPN 1 Manding, Agus mengarahkan pewarta untuk langsung melakukan konfirmasi kepada bagian yang menangani secara teknis di dinas terkait.

“Secara teknis bisa langsung menghubungi Kasi saya,” kata Agus.

“Semua sekarang online, mungkin mereka tidak membuka, lebih jelasnya langsung ke Kasi yang membidangi urusan itu,” sambungnya.

Pimpinan Kantor Unit BRI Cabang Manding Diduga Kibuli Wartawan

Terlepas dari bantuan PIP siswa alumni SMPN 1 Manding yang bermasalah, Kantor Unit BRI Cabang Manding diduga tengah mengibuli wartawan.

Pasalnya, saat hendak dikonfirmasi media ini soal aktivasi PIP bermasalah milik siswa alumni SMPN 1 Manding, salah satu satpam yang sedang bertugas menyebut bahwa atasannya sedang tidak ada di kantor.

Padahal, mobil Pimpinan Kantor Unit BRI Cabang Manding tengah terparkir aman di depan kantor setempat. Alasannya, kata si satpam, sedang bertugas melakukan survei lapangan.

“Bos kita sedang ke lapangan melakukan survei,” kata satpam yang tengah bertugas ini.

Pewarta yang saat itu menunggu untuk melakukan konfirmasi, nyatanya malah diduga dikibuli oleh satpam Kantor Unit BRI Cabang Manding.

Sebab, usai ditinggal beberapa menit saja, mobil Pimpinan Kantor Kantor Unit BRI Cabang Manding sudah tidak terparkir lagi.

Satpam tersebut pun mengatakan, jika pimpinannya itu tengah melangsungkan rapat di Kantor BRI Cabang Sumenep.

“Tadi bos datang, tapi langsung rapat di Kantor Cabang Sumenep,” kata si satpam ini.***