SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Headline

Perubahan Iklim Hambat Produksi Garam di Indonesia

Avatar
×

Perubahan Iklim Hambat Produksi Garam di Indonesia

Sebarkan artikel ini
BEKERJA. Potret petani garam di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, saat musim panen.

SUMENEP, MaduraPost – Produksi garam di Indonesia kini menghadapi tantangan serius akibat perubahan iklim yang semakin sulit diprediksi.

Perubahan pola cuaca yang tidak stabil telah mengganggu musim kemarau, periode yang biasanya menjadi puncak produksi garam.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Musim kemarau yang biasanya panjang dan kering kini sering terganggu oleh hujan yang datang tiba-tiba.

Baca Juga :  Ikbas Bersama Ulama Madura Bertemu Wapres Tindak Lanjuti Demo Tolak PP 28/2024

Situasi ini sangat mempengaruhi proses produksi garam karena hujan dapat mencairkan kristal garam yang sedang terbentuk.

Humas PT Garam Madura, Miftahol Arifin menyatakan, bahwa fenomena ini disebabkan oleh aktivitas gelombang Rossby dan arus balik Samudra Hindia yang disebut arus Kevin, sebagaimana diinformasikan oleh BMKG.

“Interaksi kedua sistem cuaca global ini memicu hujan di tengah musim kemarau, mengganggu proses penguapan air laut untuk menghasilkan kristal garam,” ungkap Mifta pada MaduraPost, Jumat (2/8).

Baca Juga :  Satlantas Polres Pamekasan Bagi-bagi Takjil Gratis Kepada Pengguna Jalan

Akibat cuaca yang tidak optimal, produksi garam mengalami penurunan signifikan.

“Proses panen garam yang terganggu oleh cuaca mengakibatkan penurunan produksi sekitar 25 hingga 30 persen,” jelas Mifta.

Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, produsen garam di Indonesia harus beradaptasi dengan tantangan baru yang dibawa oleh perubahan iklim.***

>> Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita madurapost.net Goggle News : Klik Disini . Pastikan kamu sudah install aplikasi Google News ya.