Perkaya Khazanah Budaya Lokal, Lesbumi NU Berperan Perkuat Identitas Bangsa

Avatar

- Jurnalis

Minggu, 3 November 2024 - 06:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GRESIK, Madurapost – Masyarakat Indonesia malas membaca tapi cerewet di media sosial. Berkembangnya revolusi informasi kita gaduh di media sosial. Mulai dari soal nasab, hingga pengaburan sejarah melalui penuturan dan praktik memunculkan kuburan-kuburan baru, yang dilabeli seolah hal itu menunjukkan makam tokoh-tokoh penting dalam sejarah.

“Begitulah wujud perang opini, invasi pemikiran. Bentuk penyerangan bersenjatakan pemikiran, tulisan, ide-ide, teori, argumentasi, propaganda, dialog dan perdebatan yang menegangkan serta upaya lain pengganti perang fisik (perang konvensional), baik cara, sarana, alat, tentara, target maupun sasarannya). Itulah disebut ghazwul fikr”.

Demikian terungkap pada Lokakarya Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren Al Ikhlas, Mulyorejo Deketan Panceng, Gresik, 29-31 Oktober 2024. Dihadiri Ketua Lesbumi PBNU KH M Jadul Maula, Ketua Lesbumi PWNU Jatim Riadi Ngasiran, dan KH Arfin Shunhaji (sesepuh Lesbumi PCNU Gresik), dan Ketua DPRD Gresik Muhammad Syahrul Munir. Diikuti peserta dari sejumlah penggerak seni budaya dari Lesbumi PCNU seperti Surabaya, Lamongan, Babat, Bangil, Tuban dan Lamongan, serta Bojonegoro.

Baca Juga :  PWRI Sumenep Rutin Berbagi di Ramadan, Tahun Ini Hadirkan Voucher Takjil dan Beasiswa

Kegiatan dilaksanakan Lesbumi PCNU Gresik pimpinan Lukmanul Hakim, dengan topik lokakarya “Pelestarian objek Pemajuan Kebudayaan dan Cagar Budaya di lingkungan pondok pesantren dan masyarakat”. Menghadirkan pembicara Wawan Yogaswara (Kementerian Kebudayaan) dan Khairil Anwar (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab Gresik).

Pada kesempatan itu, Kiai Jadul Maula, yang Pengasuh Pondok Pesantren Kaliopak Yogyakarta, mengingatkan pentingnya melestarikan budaya setempat sebagai ikhtiar penguatan identitas diri sebagai bangsa.

Baca Juga :  Ciptakan Keamanan Malam Takbiran, Kapolres Pamekasan Beri Imbauan Ratusan Personel Gabungan

*Budaya Menjaga Nilai Identitas Bangsa*

Adanya perang pemikiran, menurut Riadi Ngasiran, kini terjadi  secara massif, dipersiapkan secara matang dan terukur, diterapkan secara teratur dan sistematis melalui sarana-sarana yang menjadi kebutuhan umat.

“Semisal, pers dan media informasi, pendidikan, hiburan dan olahraga, yayasan dan lembaga sosial masyarakat. ‎Yang menjadi sasaran ghazwul fikr adalah pola pikir dan akhlak. Apabila seseorang Muslim sering menerima pola pikir sekuler, maka iapun akan berpikir ala sekuler, ” tuturnya, dalam keterangan Kamis 31 Oktober 2024.

Baca Juga :  Keluarga Penderita Penyakit Komplikasi Mengucapkan Terima Kasih Kepada Bupati Sampang

Diingatkannya, menurut teori, terdapat  tiga cara melemahkan dan menjajah suatu negeri: Pertama, Kaburkan sejarahnya.  Kedua, Hancurkan bukti-bukti sejarah bangsa itu hingga tidak bisa lagi diteliti dan dibuktikan kebenarannya; Ketiga, putuskan hubungan mereka dengan para leluhur, dengan mengatakan jika leluhur itu bodoh dan primitif.

“Dengan teori ini, bangsa Indonesia yang sebagian besar Islam, bisa dilemahkan dan kehilangan jati diri selama ratusan tahun, membiarkan penjajahan di atas negeri terjadi bukan saja dari serangan bangsa asing tapi dengan melupakan dan tidak percaya akan keberadaan leluhur,” kata Riadi Ngasiran.

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ketua DPRD Sumenep Klarifikasi Isu Keterlibatan dalam Dugaan Praktik Ilegal Pita Cukai
Bakesbangpol Sumenep Kirim Delegasi ke Seleksi Paskibraka Jatim 2025
BEM STKIP PGRI Sumenep Soroti Revisi UU Polri, Waspadai Potensi Pelanggaran Demokrasi
Merawat Kebhinekaan dan Semangat Wirausaha, SMAN 1 Ketapang Rayakan Disnatalis ke-33 dengan Cara Unik
Tak Hanya Selebrasi, Disnatalis ke-33 SMAN 1 Ketapang Sampang Angkat Nilai Sosial dan Ekonomi
Pemkab Sumenep Gencarkan Gerakan Tanam Padi, Dorong Daerah Jadi Sentra Pangan Jawa Timur
Begini Peran DPMD Sumenep dalam Mewujudkan Desa Mandiri
Raperda Keris Sumenep Terancam Molor, Naskah Akademik UB Belum Tuntas!

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 12:36 WIB

Ketua DPRD Sumenep Klarifikasi Isu Keterlibatan dalam Dugaan Praktik Ilegal Pita Cukai

Sabtu, 10 Mei 2025 - 10:00 WIB

Bakesbangpol Sumenep Kirim Delegasi ke Seleksi Paskibraka Jatim 2025

Jumat, 9 Mei 2025 - 16:14 WIB

BEM STKIP PGRI Sumenep Soroti Revisi UU Polri, Waspadai Potensi Pelanggaran Demokrasi

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:29 WIB

Merawat Kebhinekaan dan Semangat Wirausaha, SMAN 1 Ketapang Rayakan Disnatalis ke-33 dengan Cara Unik

Kamis, 8 Mei 2025 - 16:57 WIB

Tak Hanya Selebrasi, Disnatalis ke-33 SMAN 1 Ketapang Sampang Angkat Nilai Sosial dan Ekonomi

Berita Terbaru

Salah seorang nelayan yang diamankan pihak kepolisian karena kedapatan membawa narkotika jenis sabu

Hukum & Kriminal

Bawa Sabu, Nelayan Asal Pamekasan Ditangkap di Sampang

Minggu, 11 Mei 2025 - 15:54 WIB

Anggota Polsek Banyuates saat memeriksa tersuga maling di Desa Trapang Kecamatan Banyuates.

Hukum & Kriminal

Curi Uang dan HP di Rumah Warga, Residivis di Sampang Dibekuk Polisi

Minggu, 11 Mei 2025 - 15:28 WIB