SUMENEP, MaduraPost – Dalam rangka memperingati World Press Freedom Day 2025, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya menggelar acara Nonton Bareng dan Diskusi Film “Cut To Cut” pada Sabtu, 3 Mei 2025, pukul 18.00–22.00 WIB di Niscala Café, Jl. KH. Mansyur, Sumenep, Madura.
Kegiatan ini terbuka untuk umum dan menjadi momentum penting untuk mengangkat isu krusial seputar kesejahteraan jurnalis.
Film Cut To Cut karya sutradara Miftah Faridl mendokumentasikan kisah nyata pemotongan upah dan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah jurnalis CNN Indonesia.
Kasus ini mencerminkan semakin rentannya posisi pekerja media dalam struktur industri yang eksploitatif dan tidak berpihak pada hak-hak buruh.
Acara ini tak sekadar menonton film, namun juga menjadi ruang diskusi dan solidaritas antarjurnalis dan masyarakat.
Selain membedah kasus dalam film, diskusi akan membahas lebih luas persoalan PHK massal, eksploitasi, dan pelemahan hak-hak pekerja media di Indonesia.
“Memperingati kebebasan pers berarti juga memperjuangkan hak-hak mereka yang menghidupi kebebasan itu. Jurnalis adalah buruh, dan buruh wajib memperjuangkan hak-haknya,” tulis AJI Surabaya dalam pernyataan resminya, Sabtu (3/5).
Diskusi akan menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Miftah Faridl (Sutradara Cut To Cut), Moh. Rifai (Anggota Komisi Informasi Sumenep), dan Moh. Busri (Jurnalis Madura Indepth).
Mereka akan mengulas dinamika di balik film dan kondisi nyata para pekerja media hari ini. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan World Press Freedom Day 2025 yang diperingati setiap 3 Mei, sebagai ajakan untuk terus menjaga kebebasan pers dan memperjuangkan kesejahteraan jurnalis di tengah ancaman ketidakadilan struktural.***






