PAMEKASAN, MaduraPost – Wacana pemberlakuan kembali tarif masuk Jembatan Suramadu mencuat di tengah diskusi mengenai pengembangan infrastruktur wisata dan perawatan jembatan yang membutuhkan anggaran besar.
Usulan ini mendapat dukungan dari Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur, Fuad Benardi, yang menilai kebijakan ini dapat menjadi solusi dalam pembiayaan pemeliharaan jembatan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan sekitar.
Fuad mengungkapkan bahwa perawatan Jembatan Suramadu membutuhkan anggaran hingga Rp 400 miliar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Jika diberlakukan kembali, tarif masuk diharapkan bisa menjadi sumber pendanaan tanpa harus sepenuhnya bergantung pada anggaran pemerintah.
“Kemarin saya berdiskusi dengan teman-teman Dewan Jatim dari Dapil Madura. Banyak yang menyarankan agar Suramadu kembali seperti dulu, menjadi jembatan berbayar,” kata Fuad seperti dikutip dari Antara, Selasa (11/3/2025).
Jika Pemkot Surabaya dan Pemkab Bangkalan setuju, serta diperlukan regulasi dari provinsi, kami siap mendukung,” ujarnya.
Meski begitu, wacana ini masih menuai pro dan kontra. Sejak dihapuskan pada 2018, tarif masuk Suramadu dianggap sebagai penghambat mobilitas warga Madura yang bekerja di Surabaya serta berdampak pada sektor ekonomi dan perdagangan.
Jika kebijakan ini benar-benar diterapkan kembali, pemerintah daerah dan DPRD Jatim harus memastikan tidak ada dampak negatif bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang bergantung pada jembatan ini untuk aktivitas sehari-hari.
Apakah tarif masuk Jembatan Suramadu akan benar-benar diterapkan kembali? Wacana ini masih menunggu respons lebih lanjut dari Pemkot Surabaya, Pemkab Bangkalan, dan pemerintah provinsi.***