Scroll untuk baca artikel
Daerah

Pentingnya Paham Literasi Keuangan, OJK Gelar Sosialisasi Bersama Masyarakat

Avatar
11
×

Pentingnya Paham Literasi Keuangan, OJK Gelar Sosialisasi Bersama Masyarakat

Sebarkan artikel ini
SOSIALISASI. OJK saat menggelar sosialisasi literasi keuangan di De Baghraf Hotel. (Istimewa)

SUMENEP, MaduraPost – Tingkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat guna mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) gelar sosialisasi. Selasa, 22 Februari 2022.

Salah satu upaya yang dilaksanakan OJK ialah bekerja sama dengan Lembaga Studi Arus Informasi (LSAI). Sosialisasi literasi keuangan tersebut dilaksanakan di De Baghraf Hotel, Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Dalam kegiatan itu diikuti oleh 50 lebih peserta, LSAI mendatangakan dua pemateri yang memang kompeten di bidang keuangan, yakni Pimpinan Cabang Bank Mandiri Sumenep, Affandi Fajar Putra dan Dosen STIE Bakti Bangsa Pamekasan, Abd. Salim. Sementara moderator Delfi Noor Safitri Duta Pendidikan Jawa Timur.

Baca Juga :  Basnaz Sumenep Salurkan 500 Paket Sembako Untuk PKL

Direktur LSAI Abrari menjelaskan, edukasi dan literasi keuangan merupakan kemampuan dasar yang penting dan wajib dimiliki setiap individu.

Tujuanny, agar lebih melek dan cerdas berkeuangan sehingga pada akhirnya dapat berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional.

“Kegiatan yang kami laksanakan ini merupakan bagian dari upaya mencerdaskan masyarakat, khususnya di Kabupaten Sumenep, dalam hal keuangan,” kata Abrari, Selasa (22/2).

Berdasarkan hasil survei OJK, tingkat literasi masyarakat terbagi menjadi empat bagian. Pertama, 21,84 %, masyarakat memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan, serta memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.

Baca Juga :  Disdik Sumenep Tekankan Semua Guru Selesai Divaksin

Kedua, sebanyak 75,69 %, masyarakat memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan.

Ketiga, sebanyak 2,06 %, masyarakat hanya memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa keuangan, produk dan jasa keuangan. Sedangkan keempat, 0,41%), masyarakat yang tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan terhadap lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, serta tidak memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa

“Kalau kita-kita yang ada di sini, sepertinya masih termasuk pada tingkatan yang ketiga, hanya memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa keuangan, produk dan jasa keuangan. Oleh karena itu, edukasi mengenai literasi dan inklusi keuangan ini perlu terus didorong,” kata dia menerangkan.

Baca Juga :  BPBD Sampang Siap Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Semeru

Dia berharap seluruh peserta bisa menangkap materi yang disampaikan dengan baik. Dengan begitu minimal mereka punya kemampuan dalam melakukan perencanaan keuangan demgan baik.

“Lebih dari itu, saya berharap pasca kegiatan ini seluruh peserta juga mampu memilih dan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan, serta terhindar dari aktivitas investasi tidak jelas yang belakangan santer kita dengan informasinya,” kata dia lebih lanjut.