SUMENEP, MaduraPost – Suasana Pendopo Agung Keraton Sumenep, Madura, Jawa Timur, dipenuhi semangat keceriaan. Ratusan anak dari jenjang TK/PAUD hingga SD/MI tampak khusyuk menekuni karya mereka.
Lantai pendopo yang biasanya digunakan untuk acara resmi, kali ini dipenuhi kertas putih yang perlahan berubah menjadi karya penuh warna dari goresan pensil dan krayon.
Dari ratusan gambar yang lahir di ruang bersejarah itu, dewan juri akhirnya memilih beberapa karya terbaik untuk ditetapkan sebagai pemenang.
Daftar Pemenang Lomba Menggambar SD/MI:
Juara 1: Kayla Adzkia Alesha (SDIT Al-Hidayah)
Juara 2: Moh. Khoirul Misbah (SDN Paberasan 1)
Juara 3: Syafiah Natania Istanti (SDN Pangarangan 1)
Harapan 1: Ulfa Maghfirah Arif (SDN Pangarangan V)
Harapan 2: Nur Aulia Faufaila (SDN Paberasan 1)
Harapan 3: Nuril Fatirah Andina Sari (MIN 1 Sumenep)
Daftar Pemenang Lomba Mewarnai TK/PAUD:
Juara 1: Hafizatul Ilmi (TK Yabunayya)
Juara 2: M. Krisna Ibrahim (TK Suryalaya)
Juara 3: Aniq Atika (TK Yas’a 2)
Harapan 1: Rohatin Khumairoh (TK Ibrahimi)
Harapan 2: Inaya Azmi (TK Rumah Barokah)
Harapan 3: Aisyah Qatrun N (TK Miftahul Ulum Lenteng)
Kabid Pariwisata Disbudporapar Sumenep, Andrie Zulkarnain, mewakili Kepala Dinas Moh. Iksan, menekankan bahwa acara ini bukan sekadar perlombaan biasa.
“Setiap coretan anak-anak adalah wujud keberanian dan daya imajinasi yang lahir dari semangat belajar. Dari sini kita bisa melihat potret masa depan Sumenep yang penuh warna dan penuh harapan,” ucap Andrie usai acara, Minggu (14/9) pagi.
Ia juga menjelaskan alasan pemilihan Pendopo Agung Keraton sebagai lokasi kegiatan. Menurutnya, ruang yang sarat nilai sejarah ini mampu memberikan pengalaman berbeda bagi para peserta.
“Ketika anak-anak menorehkan karya di tempat bersejarah ini, kita berharap mereka bisa merasakan energi budaya leluhur yang akan menjadi pijakan untuk langkah mereka di masa depan,” ungkapnya.
Lebih jauh, Andrie menambahkan bahwa lomba menggambar dan mewarnai ini termasuk bagian dari Calendar of Event (CoE) Sumenep 2025, yang tahun ini menyuguhkan beragam kegiatan seni, budaya, dan kreativitas masyarakat.
“Dengan adanya kegiatan ini, CoE Sumenep terasa lebih hidup dan mampu menunjukkan wajah Sumenep, bukan hanya sebagai kota tradisi, tetapi juga sebagai daerah yang memberi ruang pada bakat generasi mudanya,” ujar Andrie menutup penjelasannya.
Ajang ini akhirnya menjadi bukti bahwa kreativitas anak-anak Sumenep tak hanya sekadar hobi, tetapi juga modal berharga untuk membawa nama daerah mereka melangkah lebih jauh di masa mendatang.***






