Scroll untuk baca artikel
Headline

Pendemo Tolak Fattah Jasin Ucapkan “Innalillahi” Atas Matinya Hati Nurani Bupati dan DPRD Pamekasan

6
×

Pendemo Tolak Fattah Jasin Ucapkan “Innalillahi” Atas Matinya Hati Nurani Bupati dan DPRD Pamekasan

Sebarkan artikel ini
Anggota Mabes N.G.O saat berunjuk rasa tolak Fattah Jasin jadi Wabup Pamekasan (Mohammad Munir).

PAMEKASAN, MaduraPost – Dalam unjuk rasa menolak Fattah Jasin sebagai Kandidat Wakil Bupati Pamekasan, Senin (31/1) kemaren, pengunjuk rasa dari Mabes N.G.O tidak hanya sebut pihak Partai Koalisi Berbaur sebagai pelacur politik, penjual intelektualitas dan harga diri rakyat Pamekasan.

Akan tetapi juga mengucapkan Innalillahi Wainna Ilaihi Roji’un terhadap matinya nurani dan kecerdasan Bupati Baddrut Tamam dan 45 Ekor DPRD Pamekasan dalam memilih Kandidat Wabup Inport (Fattah Jasin) yang diduga masih tersandung kasus korupsi.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Gara Gara Virus Corona, MUI Keluarkan Fatwa Stop Sementara Sholat Jum’at

“Kerena mereka (Bupati dan DPRD Pamekasan, red) sudah sepakat menukar kehormatan Kabupaten ini dengan uang mahar politik yang hanya sanggup diberikan oleh Fattah Jasin sesuai permintaan mereka (45 anggota DPRD Pamekasan),” kata Presiden Mabes N.G.O Abdus Salam Marhaen dalam orasinya.

Ia juga mengatakan terkutuklah Bupati dan DPRD Pamekasan karena telah msnghianati Alm. Raja’i dan terkutuklah mereka karena telah abai dan tidak bisa menjaga marwah rakyat Pamekasan. Hebat Bupati Baddrut Tamam kata dia, karena untuk melahirkan Wakil Bupati di Kabupaten ini saja tidak bisa.

Baca Juga :  Diduga Tidak Sesuai SOP, Pasien RSUD Dr. Moh Anwar Sumenep Meninggal Dunia, Direktur : Pasti Ada Sanksi

“Intinah, cak madhuranah Bupati Baddrut Tamam kun hebat colo’én, otégah mate (Intinya, bahasa maduranya Bupati Baddrut Tamam hanya hebat mulutnya, otaknya mati),” tegas Abdus Marhaen (akrab dikenal).

Sementara Korlap aksi yang lain Ach. Suja’i dalam orasinya menceritakan dan menegaskan bahwasanya pihak peserta aksi tidak pernah mengintervensi apalagi mengintimidasi Panitia Pemilihan Wakil Bupati (Panlih Wabup), karena peserta aksi tidak mempunyai kekuatan apapun.

“Yang harus menjadi evaluasi kembali oleh DPRD Pamekasan adalah masalah dugaan suap barang dan jasa di Tulungagung yang diduga juga menjerat Fattah Jasin, dan kami tidak mau Pamekasan ini dikotori oleh orang luar yang tersandung kasus hukum,” punkas mantan aktivis GMNI Pamekasan tersebut.

Baca Juga :  Nenek di Pamekasan Jadi Korban Uang Mainan, Polwan Empati Beri Kado di Hari Kartini

Diinformasikan, bahwa Fathor selaku Ketua DPRD sekaligus Panlih Wabup Pamekasan mengatakan salah satunya kepada Pendemo bahwa pihaknya tidak mau diintimidasi dan diintervensi oleh siapapun, dan pihaknya akan menjalankan amanah tersebut dengan baik.