Pemkab Sampang Dinilai Gagal Lindungi Warga dari Ancaman Jalan Maut

Avatar

- Jurnalis

Minggu, 15 Juni 2025 - 14:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mobil pick up terguling saat melintasi jalan poros kabupaten yang rusak parah yang menghubungkan kecamatan banyuates-tanbelangan (foto: istimewa).

Mobil pick up terguling saat melintasi jalan poros kabupaten yang rusak parah yang menghubungkan kecamatan banyuates-tanbelangan (foto: istimewa).

SAMPANG, MaduraPost Desakan warga terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang kembali menguat, menyusul kecelakaan tragis yang terjadi di ruas jalan penghubung Kecamatan Tambelangan dan Banyuates, Sabtu (14/6/2025). Sebuah mobil pick up terguling di Desa Sumber, Tambelangan, akibat kondisi jalan yang rusak parah.

Insiden tersebut viral di media sosial. Dalam video berdurasi singkat, terdengar teriakan histeris warga yang menyaksikan kejadian tersebut. Salah satu suara warga bahkan menyerukan langsung kepada pemerintah agar segera bertindak.

“Ayo pemerintah bangun jalannya. Ini ada korban, pick up terguling. Ayo bangun, segera bangun!” teriak seorang warga dengan nada penuh emosi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kondisi jalan poros Tambelangan–Banyuates memang telah lama dikeluhkan. Lubang menganga, permukaan bergelombang, serta minimnya penerangan membuat jalur tersebut sangat rawan kecelakaan. Namun hingga pertengahan 2025, belum terlihat adanya langkah konkret dari Pemkab Sampang untuk memperbaiki kondisi infrastruktur tersebut.

Baca Juga :  Kades Blu'uran Gandeng MWC NU Karang Penang Santuni Anak Yatim dan Kaum Dhuafa

Jalan ini memiliki fungsi vital sebagai penghubung antar kecamatan serta jalur distribusi ekonomi warga di wilayah pedesaan. Kelambanan pemerintah dalam menangani masalah ini dianggap mengabaikan hak dasar masyarakat atas infrastruktur yang layak dan aman.

Sejumlah warganet bahkan menyarankan agar masyarakat melakukan perbaikan secara swadaya.

“Itu harus dikerjakan secara swadaya, insyaallah jembatannya bagus. Jangan menunggu Pemkab Sampang,” tulis salah satu komentar di media sosial.

Baca Juga :  Anggota Polisi Sumenep Melanggar Kode Etik Diberhentikan Tidak Hormat

Menanggapi hal tersebut, Rofi, aktivis dari Lembaga Perlindungan Konsumen Jawa Timur, mengecam kelalaian pemerintah yang dinilainya telah melanggar hak-hak warga.

“Kerusakan jalan yang menyebabkan kecelakaan ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal keselamatan. Ini jelas pelanggaran terhadap Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,” ujarnya dalam pernyataan tertulis kepada media ini.

Rofi merujuk Pasal 4 huruf a dan c UU tersebut yang menegaskan bahwa konsumen berhak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam menggunakan layanan publik, termasuk infrastruktur jalan. Selain itu, Pasal 7 huruf a mengamanatkan penyedia layanan publik—dalam hal ini pemerintah—untuk bertindak dengan itikad baik.

Baca Juga :  KSB Trunojoyo Sampang, Giat Bersih - Bersih di TMP Kusuma Negara Jelang Hari Pahlawan

Desakan terhadap Bupati Slamet Junaidi terkait persoalan jalan bukanlah yang pertama. Sepanjang masa kepemimpinannya, keluhan terkait infrastruktur jalan terus menjadi isu berulang. Namun, hingga memasuki pertengahan 2025, perbaikan jalan di sejumlah titik krusial belum juga terealisasi.

Kini warga Tambelangan dan Banyuates kembali mempertanyakan komitmen pemerintah daerah. “Sampai kapan nyawa warga harus dipertaruhkan hanya karena jalan rusak dibiarkan?” keluh seorang warga.

Masyarakat menuntut langkah nyata, bukan sekadar wacana birokrasi atau alasan keterbatasan anggaran. Bagi warga, jalan bukan sekadar akses, melainkan nadi kehidupan. Jika kerusakan terus dibiarkan, maka pemerintah dianggap tengah menggali lubang maut bagi rakyatnya sendiri. 

Penulis : Imron Muslim

Editor : Radikal Haq

Sumber Berita : MaduraPost.net

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Geger! Warga Temukan Pemuda Gantung Diri di Kandang Sapi di Palengaan Daja
Pelaku Penganiayaan Kurir JNT di Pamekasan Akhirnya Diamankan Polisi
Mayat Pria Ditemukan Telungkup di Semak Desa Rapa Daya Sampang, Keluarga Tolak Autopsi
Mayat Perempuan Mengapung di Perairan Camplong, Diduga Warga Pamekasan
Harapan dari Tanah Tembakau: Kolaborasi Petani, Pengusaha, dan Bea Cukai di Tengah Krisis
Mobil Desa Diduga Digadaikan, GAM Jatim Resmi Laporkan Mantan Kades Ambender ke Polisi
Dump Truk Bermuatan Rokok Ilegal Asal Pamekasan Terguling Usai Tabrakan di Sampang
Rp140 Juta Raib, Wali Murid Tuntut Dana BOS SMPN 2 Camplong Dikembalikan

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 10:17 WIB

Geger! Warga Temukan Pemuda Gantung Diri di Kandang Sapi di Palengaan Daja

Rabu, 2 Juli 2025 - 11:31 WIB

Pelaku Penganiayaan Kurir JNT di Pamekasan Akhirnya Diamankan Polisi

Senin, 30 Juni 2025 - 15:03 WIB

Mayat Pria Ditemukan Telungkup di Semak Desa Rapa Daya Sampang, Keluarga Tolak Autopsi

Sabtu, 21 Juni 2025 - 18:06 WIB

Mayat Perempuan Mengapung di Perairan Camplong, Diduga Warga Pamekasan

Jumat, 20 Juni 2025 - 22:03 WIB

Harapan dari Tanah Tembakau: Kolaborasi Petani, Pengusaha, dan Bea Cukai di Tengah Krisis

Berita Terbaru

Puluhan nelayan pesisir madura didampingi aktivis menggelar audiensi dengan pihak petronas dan skk migas guna menuntut ganti rugi rugi rumpon mereka yang rusak akibat aktivitas dari seismik petronas (foto: dokumentas madurapost).

Ekonomi & Bisnis

Nelayan Pantura Madura Melawan, Petronas Terjepit Isu Rumpon

Senin, 14 Jul 2025 - 20:31 WIB