SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Ekonomi & Bisnis

Pemkab Pamekasan Tak Serius Pantau Transaksi Tembakau

Avatar
×

Pemkab Pamekasan Tak Serius Pantau Transaksi Tembakau

Sebarkan artikel ini

PAMEKASAN, Masurapost.id – Pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) Kabupaten Pamekasan diduga main-main dan tidak serius dalam melakukan pengawasan terhadap beberapa gudang tembakau.

Pasalnya tidak ada satupun petugas dari pihak DISPERINDAG yang melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap beberapa gudang tembakau yang telah melakukan transaksi dari beberapa hari yang lalu.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kepala Gudang PT. Gudang Garam Wawan kepada sejumlah awak media mengatakan, kalau PT. Gudang Garam Pamekasan sudah tiga hari buka dan sudah melakukan transaksi, akan tetapi tidak ada pihak Dinas melakukan pemantauan.

“Gudang ini dibuka tiga hari yang lalu mas, sejak mulai hari Jum’at, tapi sampai sekarang belum ada pihak DISPERINDAG yang datang kesini,” katanya, Minggu (30/08/2020).

Baca Juga :  DPRD Pamekasan Apresiasi FWP Gagas Gedung Studi Pers

Disoal grade apa saja dan berapa harganya, Kepala Gudang PT. Gudang Garam tersebut memperlihatkan gambar di Handphonenya. Dalam gambar itu dijelaskan grade 3= harganya Rp 31 ribu, grade 3o harganya Rp 34 ribu, grade 3+ harganya Rp 37 ribu.

Kemudian memulai via WhatsApp, Kepala DISPERINDAG Pamekasan Achmad Syaifuddin kepada salah satu awak media mengatakan, kalau tim pemantauan dari DISPERINDAG baru akan mulai pemantauannya hari senin besok.

Baca Juga :  Kasus Pencatutan Nama GMNI Pamekasan oleh Presma IAIN Madura Memasuki Babak Baru

“InsyaAllah mulai besok…tim pemantau tembakau sudah mulai bertugas…selama 30 hari,” ujarnya.

Diinformasikan kalau gudang sudah buka tiga hari yang lalu, Achmad Syaifuddin mengatakan, ada yang sudah mulai buka pada tanggal 28 Agustus.

“Tapi pabrikan besar baru mulai awal September, seperti Jarum dan Sampoerna,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, salah seorang petani tembakau yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, sangat lucu apa bila pihak DISPERINDAG baru akan mulai pemantauannya besok, sedangkan gudang sudah melakukan transaksi mulai kemaren bahkan kalau di daerah pantura sudah beberapa hari yang lalu sudah dilakukan transaksi.

Baca Juga :  PR Rato Ebuh Fasilitasi Keinginan Nelayan di Pesisir Pasean

“Hal itu menunjukkan sikap Pemkab yang tidak serius dalam membela petani, masak gudang sudah melakukan pembelian tapi pemantauan belakangan, ini kan lucu. Trus masalah harga ini sangat menjadi pertanyaan besar, sedangkan harga dari salah satu gudang katanya Rp 31 ribu sampai Rp 37 ribu, tapi kenapa harga yang di bawah hanya dibeli dengan harga belasan ribu saja, paling tinggi hanya di beli Rp 30 ribu, kalau seperti ini nyungsep para petani,” ucapnya geram. (Mp/nir/uki/rus)

>> Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita madurapost.net Goggle News : Klik Disini . Pastikan kamu sudah install aplikasi Google News ya.