PAMEKASAN, MaduraPost – Pemerintah Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, menyerahkan 156 sertifikat tanah bagi warga nelayan. Penyerahan disaksikan Dinas Perikanan, dan Satgas Pertanahan di Balai Desa Tlontoraja, Selasa (1/12).
Penyerahan sertifikat ini merupakan hak atas tanah bagi nelayan secara gratis. Sebagaimana program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang bekerjasama dengan Kementerian Pertanahan.
Tujuannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan. Sebab dengan adanya sertifikat tersebut harapannya dapat dipergunakan oleh nelayan jika dalam keadaan terjepit ekonomi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kabid Pemberdayaan Nelayan, Hairul Anwar mengatakan, saat ini pemerintah sedang jemput bola, dengan adanya sertifikat ini diharapkan nelayan dapat meminjam uang pada Bank, apalagi saat ini Bank Jatim menerapkan bunga murah.
“Jika ini berjalan, maka tujuan kami membina nelayan akan tercapai. untuk peningkatan kesejahteraan nelayan dengan mandiri dan berkelanjutan,” kata Hairul kepada MaduraPost.
Menurutnya, program tersebut sudah berjalan lama, mulai tahun 2011. Pemerataan program ini mulai dari masyarakat desa pesisir selatan hingga utara.
Sementara itu, Kepala Desa Tlontoraja Syaiful Bahri mengatakan, tanah yang telah dimiliki oleh masyarakat nelayan saat ini dengan adanya sertifikat tersebut sudah menjadi SHM atau hak milik atas nama pribadi. Tidak hanya bagi nelayan, pemerintah desa telah mengajukan program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL).
“Insya Allah masyarakat Tlontoraja yang belum mempunyai sertifikat tanah akan disertifikatkan semuanya secara keseluruhan,” kata Syaiful Bahri.
Dalam kesempatan itu, Syaiful Bahri juga akan mengedepankan program dan potensi desa yang bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan, dan bisa bekerjasama dengan BUMDES Tlontoraja.
Lebih lanjut, Syaiful Bahri juga mengatakan, beberapa sektor yang ada di Tlontoraja, Seperti sektor Pertanian, Peternakan, dan UMKM diharap akan berjalan secara maksimal.
“Fokus pada tiga sektor itu dulu, dengan menjalankan program secara satu persatu untuk dikembangkan,” ujarnya.
(Mp/ans/rus)