SAMPANG, MaduraPost – Pasar hewan di Desa Aeng Sareh, Kecamatan kota menjadi sorotan Aktivis, hingga saat ini pemeliharaan pagar terkesan amburadul dan juga pengelolaan tidak profesional.
Pasalnya, pasar tersebut merupakan salah satunya pendapatan yang cukup besar dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), bahkan bisa didapat dari berbagai sektor, diantaranya pengelolaan pasar, rumah sakit, parkir dan aset milik pemerintah daerah lainnya.
Kepala Desa Aeng Sareh, Mairi mengatakan, bahwa pemeliharaan pagar tidak jelas dan juga pengelolaan pasar terkesan amburadul sampai sekarang dan tidak profesional.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Maka retribusi dari pasar tersebut untuk pemerintah daerah dalam memulihkan perekonomian dan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga apa yang diharapkan tidak akan pernah tercapai,” kata kades Aieng Sareh, Minggu (3/1/2021).
Lanjut, Mairi pengelolaan dan manejemen di pasar hewan kurang profesional dan terkesan amburadul. Karena sering banjir didepan pasar hewan tersebut.
“Tidak hanya itu, tempat parkirnya tidak jelas, sehingga pengunjung pasar memarkir kendaraan sembarangan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua JCW Sampang, H.Tohir menyayangkan, bahwa pemeliharaan pagar pasar hewan tidak jelas dan juga pengeloaannya terkesan amburadul, padahal pasar tersebut sudah tergolong pasar besar, karena banyak pedagang sapi dari luar yang berjualan dan membeli hewan.
“Kami mempertanyakan pemeliharaan pagar dan juga pengelolaan dipasar hewan sampang ini, dan sejauh mana retribusi dari pasar hewan baik parkirnya untuk meningkatkan PAD kabupaten Sampang,” kata H. Tohir.
“Saya yakin, kalau semua sektor tatanannya bagus, insya allah Kabupaten Sampang akan menjadi barometer kebupaten lainnya di Madura,” tandasnya. (Mp/man)