SAMPANG, MaduraPost – Pembangunan di Kabupaten Sampang dibawah kepemimpinan H. Slamet Junaidi sebagai Bupati Sampang mengalami kemajuan yang signifikan.
Hal ini terbukti dengan pembangunan dua megaproyek di Sampang yaitu Pembangunan Jalan Lingkar Selatan (JLS) dan Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Trunojoyo Sampang.
Disaat tiga Kabupaten di Madura kelimpungan untuk membangun karena pandemi Covid-19, Pemkab Sampang dengan anggaran Rp 204,5 Miliar membangun Jalan Lingkar Selatan.
Meskipun anggaran tersebut di dapat dari pinjaman modal pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Namun hal tersebut mendapat apresiasi dari Masyarakat Kabupaten Sampang.
Begitu juga proyek pembangunan RTH Taman Trunojoyo Sampang yang dikerjakan oleh PT. Lansekap Karya Abadi (Penyedia Jasa) dengan nilai kontrak sebesar Rp 18 Miliar.
Dua megaproyek tersebut nampaknya akan menjadi Icon pembangunan di Kabupaten Sampang yang dikenal dengan Jargon ‘Hebat Bermartabat’.
Meski tidak banyak retorika, H. Slamet Junadi dianggap lebih sukses membangun Kabupaten Sampang dibandingkan dengan tiga kepala Daerah yang ada di Madura.
Meski demikian, Dua megaproyek Bupati Sampang yang saat ini dalam proses pengerjaan tidak lepas dari stereotip negatif Masyarakat terhadap Bupati Sampang.
Disatu sisi, Bupati sampang mampu membuat icon pembangunan yang luar biasa, namun disisi lain, banyak masyarakat menilai bahwa Bupati Sampang tidak bisa menentukan program prioritas.
Lalu untuk siapa Pembangunan di Kabupaten Sampang, untuk Bupati atau Masyarakat ?
Sebagian masyarakat menilai bahwa pembangunan megaproyek jalan lingkar selatan adalah untuk popularitas Bupati Sampang. Realitanya Masyarakat tidak membutuhkan pembangunan tersebut, Karena masih banyak jalan Kabupaten di Sampang yang hancur dan tidak disentuh program pemerintah.
Salah satunya adalah jalan kabupaten di Desa Bire Tengah menuju Pasar Palerenan di Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang.
Disebagian ruas jalan tersebut, Masyarakat harus goyong royong meminta bantuan pada pengguna jalan untuk melakukan perbaikan. Namun hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Sampang belum bergeming.
“Jika pembangunan untuk masyarakat, Seharusnya anggaran Ratusan miliar diprioritaskan untuk membangun jalan yang memang dibutuhkan masyarakat, Bukan JLS yang hanya akan dilewati oleh orang luar Kabupaten Sampang,” Kata Rudi Kepada MaduraPost. Senin (01/08/22)
Bahkan Rudi menilai bahwa Bupati Sampang dianggap tidak bisa menentukan program prioritas, Sehingga ketimpangan pembangunan di Kabupaten Sampang masih tinggi.
“Wilayah selatan Kabupaten Sampang, Hebat Bermartabat. Tapi Sampang Bagian Pantura, Melarat dan Sekarat,” Tambah Rudi warga kecamatan Sokobanah.
Pihaknya berharap agar pemerataan pembangunan di Sampang segera terwujud, Sehingga tidak ada lagi ketimpangan pembangunan antara utara dan selatan yang akan berakibat pada ketimpangan sosial.