PAMEKASAN, MaduraPost – Sejumlah masyarakat di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, memprotes pelayanan kurir JNE yang seenaknya mengatur pemilik barang paketan, tanpa harus diantar ke tempat tujuan dengan cara diambil di tengah jalan.
Hal tersebut dirasakan Annisa dan Sayyana warga Desa Sana Tengah, Kecamatan Pasean. Dua warga sekampung tersebut merasakan pelayanan berbeda. Annisa diperlakukan kurang bijak, karena tidak kunjung mengetahui tempat tujuan. Sementara Sayyana mengaku barang paketannya lambat sampai seminggu.
“Saya sempat protes karena barang paketan saya sampai seminggu, padahal lamanya kadang tiga hari barang sudah sampai,” kata dia, Minggu (12/9).
Sementara kejadian yang dialami Annisa membuatnya kesal. Sebab meski sudah diberi petunjuk, kurir tersebut enggan mengantarkan ke tujuan dan meminta untuk ketemu di tengah jalan.
“Padahal kurir lain enak-enak saja, kenapa baru kurir JNE ini bikin ribut,” kata Annisa.
Mereka berdua pun memprotes sikap yang dinilai seenaknya tersebut. Sebab meski tempatnya berada di pelosok, pihaknya mengaku dengan siapapun tidak mau bermasalah. Termasuk dengan sejumlah kurir pengantar barang paketan.
Sementara itu, Supervisor Pelayanan Operasional (SPO) JNE yang tinggal di Kecamatan Pakong Bambang mengaku bahwa secara prosedur kurir seharusnya bertanggung jawab dalam mengantarkan barang paketan. Namun bila enggan untuk mengantar langsung ke rumahnya, pihaknya mempersilakan untuk bertanya alasannya.
“Kalau prosesedurnya harus sampai ke tujuannya, tapi saya kurang paham teknis kinerja kurir di lapangan, silakan kalau ada aduan untuk langsung ke kantor,” ujarnya.






