Pedagang Sapi Cekcok dengan Polisi di Masa Penerapan PPKM Darurat Covid-19

Avatar

- Jurnalis

Minggu, 11 Juli 2021 - 21:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SCREENSHOT : Sejumlah pedagang sapi di pasar Lenteng saat mencoba menerobos masuk ke area pasar, namun dihadang petugas. (Istimewa)

SCREENSHOT : Sejumlah pedagang sapi di pasar Lenteng saat mencoba menerobos masuk ke area pasar, namun dihadang petugas. (Istimewa)

SUMENEP, MaduraPost – Viral sebuah video yang memperlihatkan kerumunan orang di pasar cekcok dengan petugas kepolisian. Video tersebut menunjukkan banyaknya pedagang sapi yang protes sebab tidak diperbolehkan beroperasi alias tukar dan jual hewan selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Covid-19.

Benar saja, video yang tersebar di grup-grup media sosial (Medsos) WhatsApp itu ternyata terjadi di pasar tradisional Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Minggu (11/7/2021) siang. Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP. Widiarti, membenarkan kejadian heboh tersebut.

Dalam isi video, nampak sejumlah orang yang terlihat seperti rombongan pedagang sapi lalu lalang di pintu masuk pasar Lenteng. Ada pula yang berkerumun tanpa memperdulikan protokol kesahatan (Prokes) hingga membuat jalanan macet total.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak hanya itu, disisi lain, pedagang sapi lainnya ada yang mengutarakan siap bentrok dengan petugas kepolisian jika menghalangi mereka mengais rezeki.

Baca Juga :  THR ASN di Sumenep Capai Rp 41,2 Miliar, Dicairkan Bertahap

“Kami mau makan apa pak. Jangan tutup pasar, atau tidak kami unjuk rasa,” teriak salah satu suara di tengah keriuhan massa dalam video itu, Minggu (11/7).

Diketahui, pasar tradisional Lenteng memang setiap Minggunya sering menjadi sentral jual beli hewan berupa sapi. Apalagi, saat ini sudah hampir memasuki perayaan hari raya Idul Adha. Tak ayal, jika pasar tersebut pasti akan ramai. Hanya saja, dari kejadian tersebut, seolah penerapan PPKM darurat Covid-19 sia-sia. Hingga aparat petugas meliputi Polisi dan TNI adu kencangkan urat nadi.

Widiarti menjelaskan, bahwa jauh-jauh hari sebenarnya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat utamanya pihak pasar. Bahkan, sudah terpampang jelas banner di area pintu pasar untuk mematuhi Prokes dan kerumunan selama pandemi Covid-19 melanda.

Baca Juga :  Penilaian Angka Kredit Guru Secara Online Diterapkan, Disdik Sumenep Turba ke Sekolah

“Itu sudah disampaikan, dan memang sudah dilakukan penutupan, hanya masyarakat harus paham itu. Imbauannya sudah dari kemarin dilaksanakan,” ungkap Widiarti, saat dikonfirmasi media ini melalui sambungan selularnya.

Menurutnya, koordinasi bersama pihak pasar dan jajaran Polsek setempat sudah dilakukan. Apalagi, imbauan petugas setiap harinya berlangsung di kawasan tersebut.

“Kita berikan imbauan, kalau sudah banyak massa kayak tadi itu tidak semerta-merta langsung bisa dibubarkan. Kita beri pemahaman terlebih dahulu, bahwa saat ini telah diterapkan PPKM darurat Covid-19,” jelasnya.

Tidak hanya pasar Lenteng, menurut Widiarti, semua pusat pasar di Sumenep sudah dilakukan koordinasi oleh Polsek setempat berikut pihak pasar selama penerapan PPKM darurat Covid-19.

“Semua sudah dilaksanakan kordinasi untuk penyekatan pasar. Besok kita ke pasar Pamolokan. Kita antisipasi sebelumnya, akan kita lakukan penyekatan. Jika ada yang berkerumun, langsung kita putar balik,” tegasnya.

Baca Juga :  Menguak Orator Perempuan 'Perokok' Demi Rakyat Tolak UU Omnibus Law

Pihaknya mengaku, sejumlah pasar di Sumenep sudah dilakukan penyekatan. Alih-alih berpendapat, kata Widiarti, kesadaran masyarakat tentu harus ditingkatkan, hal itu menjadi yang utama.

“Kemarin ada di pasar Gapura sudah kita amankan. Kalau pasar Anom itu tidak bisa kita tutup karena sentral kehidupan di pusat kota. Jadi pasar hewan itu kan tidak setiap hari, itu bukan kebutuhan pokok. Kalau misal di pasar Prenduan, disana kan jalur protokol, nggak mungkin dibubarkan karena pasar tumpah,” paparnya.

Pihaknya mengimbau, agar seluruh elemen tidak hanya petugas keamanan melainkan seluruh Pemerintah Daerah bisa bersinergi dengan baik, untuk menekan laju penyebaran Covid-19.

“Semua steckholder harus bekerjasama. Diharapkan masyarakat kalau tidak ada perlu jangan keluar rumah. Harus menjaga diri dan keluarga, kemudian patuhi Prokes,” tukasnya.

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ngeri! Moncong Ikan Marlin Tertancap di Telinga, Warga Pamekasan Dilarikan ke RS Surabaya
Bank Jatim Dihantam Skandal Keuangan, Jaka Jatim Desak Pemeriksaan Total
Maling Motor di Sampang Tertangkap Warga, Motor Pelaku Dibakar
Petani Tembakau dan Buruh Rokok di Pamekasan Geruduk Kantor Bea Cukai Madura
Ribuan Warga Geruduk Kantor Kecamatan di Sampang, Tuntut Pilkades Digelar 2025
Warga Sampang Temukan Bayi di Semak-Semak, Polisi Buru Pelaku
Diterjang Ombak, Perahu Nelayan di Pamekasan Hancur Saat Hampir Sandar
Polres Sampang Gerebek Judi Kartu di Desa Tlambah, 7 Orang Diamankan

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 16:28 WIB

Ngeri! Moncong Ikan Marlin Tertancap di Telinga, Warga Pamekasan Dilarikan ke RS Surabaya

Selasa, 15 April 2025 - 12:46 WIB

Bank Jatim Dihantam Skandal Keuangan, Jaka Jatim Desak Pemeriksaan Total

Minggu, 13 April 2025 - 05:32 WIB

Maling Motor di Sampang Tertangkap Warga, Motor Pelaku Dibakar

Kamis, 10 April 2025 - 07:18 WIB

Petani Tembakau dan Buruh Rokok di Pamekasan Geruduk Kantor Bea Cukai Madura

Rabu, 9 April 2025 - 19:42 WIB

Ribuan Warga Geruduk Kantor Kecamatan di Sampang, Tuntut Pilkades Digelar 2025

Berita Terbaru