Scroll untuk baca artikel
Headline

Pasar Hewan Kurban di Jakarta Sepi Pengunjung, Pedagang Asal Sumenep Berpangku Tangan

Avatar
5
×

Pasar Hewan Kurban di Jakarta Sepi Pengunjung, Pedagang Asal Sumenep Berpangku Tangan

Sebarkan artikel ini
Terlihat sepi, Pasar hewan kurban di Jakarta minim pengunjung (Foto /Ali Wahyudi)

JAKARTA, MaduraPost – Sejumlah pedagang hewan kurban yang berasal dari Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur yang biasa berjualan hewan kurban di kota metropolitan memilih pasrah akibat minimnya pengunjung.

Hal itu dirasakan Zaini (50) yang setiap tahun berjualan sapi kurban disamping trotoar jalan yang berlokasi di Cilincing Jakarta Utara.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Menurut Zaini, Harga sapi kurban tahun ini kisaran harga Rp 19 juta hingga dengan Rp 22 juta per ekor.

“Itu sudah standart harganya, kami tidak mengambil uang untuk penitipan sudah,” ungkap zaini, saat dikonfirmasi media ini. senin (21/07/2021).

Baca Juga :  Optimis Target 9 Kursi di Pilres 2024, H Abdullah Hidayat Daftarkan Bacaleg ke Kantor KPU Sampang

Dia menuturkan, saat ini harga hewan kurban yang dijualnya itu mengalami kenaikan harga yang tidak terlalu tinggi, hanya saja pembeli semakin berkurang akibat penerapan PPKM dari Pemerintah.

“Tapi entah kebelakang nanti, karena ini kan kewajiban bagi orang Islam. Insyaallah, saya yakin orang pasti berkurban. Untuk penurunannya dibandingkan tahun lalu sekitar 50 persen,” paparnya.

Pedagang yang lain Hasan mengatakan, biasanya para pembeli akan menyerbu hewan dagangannya jelang H-3 hari raya Idul Adha. Sejak hari itu, para pembeli sudah melonjak naik.

“Harapan kami, mudah-mudahan pandemi Covid-19 segera berlalu, agar masyarakat bisa kembali beraktifitas normal lagi, dan bisa merayakan Hari Raya Idul Adha,” harapnya.

Baca Juga :  RSUDMA Sumenep Tawarkan Operasi Tanpa Pisau Pertama di Madura

Sementara itu, Sahrul (45), salah seorang pembeli mengatakan, jika harga hewan kurban masih sangat relatif stabil. Meski merambahnya Covid-19, tidak menyurutkan dirinya untuk berkurban dan mencari amal di hari raya Idul Adha.

“Kalau saya setiap tahun memang membeli ditempat ini. Untuk harganya memang relatif, apalagi masa pandemi ini. Biasanya yang harga Rp 20 juta, bisa naik ke Rp 22 juta. Tetapi masih standart lah,” ucapnya.

Baca Juga :  Sejumlah Balai Desa di Kecamatan Banyuates Terapkan Pelayanan Prima

Dia pun berharap, meski saat ini tengah diterapkan PPKM darurat Covid-19, harga bahan pokok utamanya harga daging tidak mengalami kenaikan yang melambung cukup tinggi.

Apalagi saat ini jelang Hari Raya Idul Adha, salah satu pedagang hewan qurban berupa sapi mengaku optimis meski berada di masa pandemi Covid-19.

“Untuk harga daging yang dikonsumsi pada hari-hari besar tentunya tidak ada kenaikan yang signifikan, harganya tetap. Alhamdulillah harga daging dan komuditas lain yang berhubungan dengan sembilan pokok hidup dalam posisi yang terjangkau,” pungkasnya.