Lonjakan Pasien Covid-19 di Sumenep Menurun, IGD RSUDMA Normal

Avatar

- Jurnalis

Rabu, 21 Juli 2021 - 14:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Arman Endika Saputra, Humas RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, saat diwawancara media ini di ruang kerjanya. (MaduraPost/M. Hendra. E)

Arman Endika Saputra, Humas RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, saat diwawancara media ini di ruang kerjanya. (MaduraPost/M. Hendra. E)

SUMENEP, MaduraPost – Meski sebelumnya pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar (RSUDMA) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengalami kenaikan yang sangat signifikan sejak pertengahan bulan Juli 2021 lalu, kini sudah mulai landai kembali. Rabu, (21/7/2021).

“Jadi terkait pasien saat ini beberapa terakhir sudah ada penurunan. Perhari ini hanya ada satu pasien yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD),” ungkap Humas RSDUMA Sumenep, Arman Endika Saputra, saat dikonfirmasi media ini di ruang kerjanya, Rabu (21/7).

“Kalau jumlah pasien bulan ini yang dirawat tentunya kita melihat trennya. Jadi tren itu meningkat dari bulan Juni pertengahan hingga bulan Juni ini. Kita berharap bulan ini adalah puncak, dan kita sudah selesai dari puncak itu. Untuk berikutnya kita ke fase turun dari puncak ke stabil,” tambahnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pihaknya menjelaskan, ada dua macam jenis IGD di rumah plat merah tersebut, yakni istilahnya IGD bersih dan kotor. Dia mengatakan, jika ada pasien yang hasil swabnya positif maka dipisahkan ke IGD kotor.

Baca Juga :  Diskop UKM dan Perindag Sumenep Siapkan Strategi Baru untuk Genjot PAD Pasar Tradisional di 2025

“Tapi kalau hasilnya negatif bisa saja pasien itu murni sakit, maka akan dimasukkan ke IGD bersih,” kata dia.

Sejauh ini, RSUDMA Sumenep telah menyiapkan ruang isolasi pasien Covid-19 terkonfirmasi Covid-19 sedikitnya empat ruangan. Ada ruang isolasi dengan nama Dahlia, Mawar, Tulip, dan Anyelir.

“Berkenaan dengan penambahan ruangan, tiga Minggu dari sekarang kita sudah tidak menambah ruang isolasi baru. Ruang isolasi kita yang terakhir adalah ruang isolasi anyelir,” jelas Arman.

Sementara berkenaan dengan tempat tidur atau bet, pihaknya menerangkan, sudah dalam posisi maksimal. Ada sekitar lebih dari 100 tempat tidur yang disiapkan RSUDMA Sumenep untuk pasien terkonfirmasi Covid-19.

“Untuk sementara ruangan-ruangan itu melihat indikator kerja rumah sakit, terdiri dari angka kecukupan tempat tidur, dan rata-rata pasien itu dirawat. Melihat dari indikator itu, maka tempat tidur yang kita sediakan masih cukup untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien,” paparnya.

Baca Juga :  Bidan Dipaksa Kritis, Lawan Kepala Desa Memanfaatkan Anggaran Posyandu

Kemudian, ada pula beberapa ruang isolasi yang sediakan RSUDMA Sumenep dan hingga saat ini masih kosong. Pihaknya berharap, bet tersebut tidak terisi kembali meski pihak rumah sakit telah menyediakan.

“Tentunya dengan adanya pemilihan di depan itu sampai dengan yang dirawat agat tidak dicampur, karena rumah sakit ini ada filosofinya (Jangan pernah terjadi infeksi nusokomial, red). Infeksi nusokomial itu adalah penularan dari pasien satu ke pasien lainnya, atau penularan dari pasien ke pengunjung pasien, dan penularan pasien ke petugas serta sebaliknya,” urainya.

Dia mengungkapkan, dari beberapa ruang isolasi yang ada, benar-benar akan dipilah dari depan hingga dengan proses perawatan, sampai pasien yang dirawat di rumah sakit.

Baca Juga :  PT Sumekar Line Kacau, Operasional DBS III Dibiarkan Mandek

Terpisah, Arman juga menuturkan, tentang fungsi Rumah Isolasi Darurat Covid-19 (RIDC) yang terletak di Kecamatan Batuan. Menurutnya, fungsi RIDC yakni untuk isolasi mandiri bagi pasien Cocidi dengan gejala ringan. Berbeda dengan ruang isolasi atau ruang perawatan yang disediakan oleh RSUDMA Sumenep.

Bisa saja, kata Arman, jika pasien terkonfirmasi Covid-19 tidak bisa melakukan isolasi mandiri di RIDC, isolasi mandiri tersebut bisa dilakukan di rumah dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat.

“Jadi untuk yang RSUD ini dikhususkan pada pasien dengan gejala sedang dan gejala berat. Kabupaten ini punya mekanisme, kalaupun nanti ada pasien dari rumah sakit yang akhirnya memiliki gejala sedang, turun gread-nya menjadi ringan. Tentu kita akan lakukan komunikasi ke RIDC untuk melanjutkan isolasi mandiri di sana,” ujarnya.

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Puskesmas Giligenting Gencarkan Pemeriksaan Kesehatan Remaja Secara Berkala
Perkuat Layanan Kesehatan, Puskesmas Guluk-Guluk Tambah Tenaga Medis di Tiga Desa
RSUDMA Sumenep Gandeng TNI Perkuat Pengawasan KTR
Tingkatkan Pelayanan Publik, RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang Gelar FKP
RSUD dr Mohammad Zyn Sampang Raih Indonesia Golden Best Awards 2025
Pentingnya Hipnoterapi: IHC Kukuhkan 51 Tokoh Sebagai Instruktur Hipnosis
Direktur Respons Kerusakan Alkes TCM RSUD Pamekasan dengan Solusi Sementara
Minta Bantuan Puskesmas, Layanan Diagnosa TBC RSUD Pamekasan Terganggu

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 14:35 WIB

Puskesmas Giligenting Gencarkan Pemeriksaan Kesehatan Remaja Secara Berkala

Sabtu, 19 April 2025 - 17:25 WIB

Perkuat Layanan Kesehatan, Puskesmas Guluk-Guluk Tambah Tenaga Medis di Tiga Desa

Sabtu, 12 April 2025 - 10:10 WIB

RSUDMA Sumenep Gandeng TNI Perkuat Pengawasan KTR

Jumat, 21 Maret 2025 - 18:49 WIB

Tingkatkan Pelayanan Publik, RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang Gelar FKP

Jumat, 21 Maret 2025 - 18:40 WIB

RSUD dr Mohammad Zyn Sampang Raih Indonesia Golden Best Awards 2025

Berita Terbaru

Haikal Wahidin Al Husein saat menunjukkan surat pengaduan dari Mapolres Sampang.

Hukum & Kriminal

Sepeda Motor PCX Raib Dibawa Kabur Teman, Pemuda di Sampang Lapor Polisi

Kamis, 24 Apr 2025 - 21:43 WIB