PAMEKASAN, MaduraPost – Calon legislatif dari Partai Demokrat, Samhari kini dikabarkan tersungkur dalam kasus hukum. Samhari dilaporkan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Waru, Muhammad Tohiruddin dan Samsul ke Mapolsek Waru.
Setelah santer informasi tersebut dipermukaan, akhirnya Caleg dari Dapil III ini angkat bicara. Dia menceritakan kejadian sebenarnya yang menimpa dirinya. Menurutnya Panwascam telah merugikan sepihak.
“Tidak ada pemukulan. Saya hanya menarik kerah bajunya,” bantah Samhari kepada reporter Madurapost. Sabtu (6/4/2019).
Alasan menarik kerah bajunya berlatar belakang karena Samhari menangkap respon Panwascam Tohir tiba-tiba bernada tinggi. Padahal dirinya setelah menanyakan baik-baik tentang alat peraga kampanye (APK) miliknya yang diketahui tersobek, Tohir dinilai terkesan tidak menunjukkan sikap terpuji.
Samhari mengatakan, sebelum kejadian itu, dirinya mendapat laporan perusakan APK dari masyarakat dan simpatisan timnya. Dirinya bergegas ke Kantor Kecamatan Waru. Sayang setelah tiba di lokasi tidak satupun dijumpai petugas.
Kemudian Samhari meminta nomor Tohir kepada masyarakat yang memberitahunya. Pertama ketika ditelpon, Tohir menyampaikan salah sambung. Berjeda 5 menit, Samhari akhirnya kembali menelponnya. Namun pernyataan kedua, Tohir secara tiba-tiba mengaku ada di kantor Kecamatan.
“Kantor kecamatan mana, saya sudah 30 menit menunggu,” cerita Samhari.
Setelah itu, Tohir memberitahu bahwa dirinya ada dipertigaan ahatan, Kecamatan Pasean. Samhari menghampiri Tohir, lantas disitulah dimulainya terjadinya perseteruan. (mp/uki/zul)