SAMPANG, MaduraPost – Lembaga Pendidikan Yayasan Zahrotut Thullab VII yang bearada di Dusun Tobetoh Desa Patarongan Kecamatan Torjun menggelar Haflatul Imtihan akhir tahun, Rabu (19/07/2023).
Acara Haflatul Imtihan yang dimulai sejak siang tersebut dimeriahkan dengan parade pawai serta drum band.
Tidak hanya itu, Haflatul Imtihan yang bertepatan dengan 1 Muharrom 1445 Hijriah itu dikemas dengan santunan anak yatim serta wisuda ke-IX madrasah diniyah Zahrotut Thullab.
Pengasuh Madrasah Diniyah (MD) Zahrotut Thullab KH. Holisin dalam sambutannya mengucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang sudah ikut serta menyukseskan acara Haflatul Imtihan.
“Kami atas nama majelis keluarga pengasuh mengucapkan terima kasih atas upaya jerih payah para simpatisan baik orang tua murid dan masyarakat sekitar yang sudah membantu suksesnya acara ini,” tuturnya.
Pihaknya juga berpesan pentingnya menuntut ilmu agama sejak dini. Hal tersebut sebagai upaya membentengi para generasi anak-anak dari zaman yang sudah sangat modern.
“Jadi anak-anak jangan hanya dituntut untuk belajar sekolah formal saja, akan tetap belajar di sekolah non formal juga diutamakan demi menjaga iman dan takwanya (imtaq),” imbuhnya.
Sementara itu tokoh pemuda setempat Muhlas mengapresiasi acara kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Zahrotut Thullab yang berada di Desa Patarongan.
“Acara ini bagian untuk memberi semangat kepada para santri dan siswa dalam kegaiatan belajar selama satu tahun,” tuturnya.
Menurut pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu mengungkapakan, pentingnya pendidikan agama perlu juga didorong oleh orang tua murid guna menghadapi tantangan kedepan.
“Sebagai warga Madura khususnya Sampang, saya mengajak kepada semua orang tua yang memiliki anak yang masih kecil untuk tetap berpegang teguh terhadap ilmu agama. Dan itu bisa didapat melalui lembaga-lembaga pesantren salah satunya seperti di Zahrotut Thullab ini,” imbuh Muhlas.
Dirinya berharap kedepan semoga lembaga pendidikan pesantren terus mencetak generasi bangsa yang Qur’ani dan berakhlaqul Karimah.
“Melalului pesantren atau sekolah non formal, semoga para pelajar generasi bangsa bisa mengamalkan ilmunya dan menjadi ulama yang amilin,” pungkasnya.






