PAMEKASAN, MaduraPost – Program Bantuan Operasional Pesantren dan Pendidikan keagamaan Islam pada masa Pandemi covid-19 di kabupaten Pamekasan justru dimanfaatkan sejumlah oknum untuk mencari keuntungan pribadi.
Seperti halnya yang terjadi di Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan, Sejumlah guru Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) mengaku program BOP yang diterima Madrasah tersebut diberikan kepada oknum yang mengaku sebagai koordinator.
Menurut Salah satu Ustadz yang tidak mau disebut namanya mengatakan bahwa dana Rp 10 Juta yang masuk ke Rekening, Setelah dicairkan kemudian diminta oleh oknum sebesar Rp 4 Juta atau 40 Persen dari anggaran yang masuk ke rekening.
“Jadi setelah uang itu diambil, kemudian diminta oleh seseorang, yang katanya akan disetorkan kepada kordinator. Jadi saya ngasih uang Rp 4 Juta kepada Ustazd (Menyebut nama), Dan ini hampir merata di Pegantenan,” Kata Salah Seorang Ustadz yang namanya tidak mau disebutkan.
Bahkan dirinya bersumpah bahwa pemotongan dana BOP di Pegantenan memang terjadi.
“Demi Allah Saya berumpah mas, BOP di Madrasah ini tidak utuh Rp 10 juta, Bahkan saya siap menjadi saksi,” Tegasnya.
Sementara itu, Ketika ML (Inisial) Oknum Ustadz yang diduga melakukan pengkoordiniran pemotongan dana BOP di Pegantenan dikonfirmasi mengatakan bahwa dirinya hanya sebatas membantu administrasi lembaga yang ada di Pegantenan.
“Kalau saya hanya sekedar membantu administrasi saja, seperti piagam dan ada kesalahan nama dan mediasi dengan lembaga apabila terjadi masalah,” Kata ML, Jumat (15/01/2021).
Bahkan ML mengelak dengan apa yang disampaikan Kepala Madrasah. Dirinya berdalih hanya uang jasa.
“Kalau ke saya tidak ada yang seperti itu, hanya sekedar uang jasa,” Jelasnya. (Mp/nir/kk)