SURABAYA, MaduraPost – Gerakan Madura Indonesia Bersatu (GMIB) yang di gawangi tiga Ormas Kesukuan Madura yakni Aliansi Madura Indonesia (AMI), Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM) dan Madura Asli (MADAS) melakukan audiensi ke Mapolrestabes Surabaya, terkait pemukulan mahasiswa yang dilakukan oleh oknum Polrestabes Surabaya.
kegiatan audiensi tersebut bertempat di Gedung Polrestabes Surabaya, Kamis (27/09/2022)
Dalam kegiatan audiensi tersebut dihadiri oleh Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo, Kasi Propam AKBP Mardjoko dan Kasi Intel AKBP Edi Santoso.
Pasalnya dari tiga ormas diantaranya, AMI, BNPM dan MADAS menyatakan sikap dan berkomitmen dalam mengawal kasus atau Insiden aksi arogansi oknum anggota Polrestabes Surabaya terhadap mahasiswa yang sedang menyuarakan aspirasinya di Depan kantor Gubernur Jatim, di Jalan Pahlawan Surabaya pada Minggu 25 September 2022 lalu.
Ketua GMIB, Baihaki Akbar, menekankan kepada Kapolrestabes Surabaya untuk kedepannya tidak mempertontonkan aksi anarkis seperti yang dialami oleh adik-adik mahasiswa beberapa waktu lalu. Bahkan sampai terjadi pemukulan terhadap mahasiswa oleh oknum Polrestabes Surabaya.
“Saya meminta oknum polisi tersebut untuk ditindak secara transparan kepada khalayak publik, supaya mempunyai efek jera,” ungkap Baihaki dengan nada geram.
Menanggapi hal itu, Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo mengatakan, bahwa sudah ada sembilan Anggota yang dimintai keterangan oleh Divisi Propam Polda Jatim.
“Untuk kedepannya akan lebih mengedepankan hubungan komunikasi secara persuasif dan humanis,” tuturnya.
Sebelum diakhiri, ketiga ormas kesukuan Madura yakni BNPM, AMI dan MADAS juga berkomitmen untuk mencetak pemuda Madura yang berintelektual, berwawasan dan juga akan menjadi garda terdepan dalam menjaga kesatuan Negara Republik Indonesia khususnya di Kota Surabaya.






