SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Headline

Oknum Agen 46 BNI Sampang Diduga Lakukan Pungli Terhadap Penerima BPUM

Avatar
×

Oknum Agen 46 BNI Sampang Diduga Lakukan Pungli Terhadap Penerima BPUM

Sebarkan artikel ini

SAMPANG, MaduraPost – Penerima Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM) sejumlah Desa di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur mengeluh karena dana yang seharusnya mereka terima dengan utuh ternyata terjadi pemotongan

Dugaan pungutan liar (pungli) terhadap penerima bantuan sosial tersebut dilakukan oleh salah seorang oknum Agen 46 BNI Sampang.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bahkan proses pencairan BPUM di Bank BNI juga menjadi sorotan. Beberapa waktu lalu saat BPUM pertama kali dicairkan, masyarakat berbondong-bondong datang ke Bank hingga menimbulkan kerumunan.

Salah seorang penerima BPUM
yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa dugaan adanya pungli itu muncul ketika proses buka blokir rekening para nasabah PNM Mekaar yang dikoordinir oleh seorang oknum Agen 46 BNI.

Baca Juga :  Bupati Pamekasan Beri Penghargaan Kepada Alfiatus Sholehah, Juara 3 Lomba Menulis Surat Untuk Mendikbud

“Kalau saya dikolektif. Awalnya enggak tahu ada potongan, tapi setelah cair ternyata uangnya langsung dipotong Rp 50 ribu,” tuturnya

Ia mengaku bahwa uang pungutan itu untuk memudahkan serta memuluskan pembukaan blokir tersebut. Berdasarkan penjelasan dari oknum Agen 46 BNI, sambungnya, uang potongan itu dibagi dua

“Kata dia (Agen 45 BNI-red), uang Rp 50 ribu itu bukan hanya untuk dirinya saja melainkan juga untuk oknum CS di BNI,” tandasnya.

Sementara itu, Pimpinan Capem Bank BNI Cabang Sampang Made Mahmoediarty SD saat dikonfirmasi membantah jika praktek pungli itu dilakukan oleh stafnya. Menurut dia, jika ada oknum agen 46 yang melakukan potongan itu diluar tanggungjawab BNI.

Baca Juga :  Pekerjaan Saluran Air Desa Tlonto Ares Porak Poranda, Fungsi Pengawasan Camat Dipertanyakan

“Harus jelas oknum CS ini siapa, sebab kami tidak pernah memungut fee apapun pada nasabah terkait pembukaan blokir ATM. Tetapi, kalau melalui Agen itu mungkin ada biaya jasanya, itu mungkin lho. Kalau di BNI dipastikan tidak ada,” kata perempuan yang akrab disapa Melly, Kamis (22/04/2021).

Dijelaskannya, bahwa kalau misalnya nasabah ingin mengaktifkan ATM tanpa dikenakan biaya, Melly menyarankan para nasabah untuk datang langsung ke Bank BNI ataupun ke GOR indoor Wijaya Kusuma.

Baca Juga :  Aktivis PMII Sumenep Bantu Ringankan Beban Warga Terdampak Covid-19

“Sekarang kita buka pelayanan di GOR Indoor untuk mengatasi nasabah yang terlalu banyak di kantor BNI agar tidak terjadi kerumunan massa,” imbuhnya.

Menurut Melly, pemindahan pelayanan di GOR Indoor untuk meminimalisir terjadinya kerumunan. Di GOR indoor, kata dia, hanya untuk penerimaan berkas-berkas dan juga kelengkapan persyarakan pembukaan blokir ATM PNM Mekaar.

“Kalau pembukaan blokir itu bisa kolektif secara sistem, setelah berkas-berkas yang dari GOR Indoor sudah lengkap,” tandas Melly

 

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks

Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.