Nelayan di Sumenep Terpaksa Berhenti Melaut Akibat Cuaca Buruk

Avatar

- Jurnalis

Jumat, 7 Februari 2025 - 22:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TERPARKIR. Potret perahu para nelayan di Pulau Giligenting yang bersandar di bibir pantai dan tak melaut sebab cuaca buruk. (Istimewa for MaduraPost)

TERPARKIR. Potret perahu para nelayan di Pulau Giligenting yang bersandar di bibir pantai dan tak melaut sebab cuaca buruk. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Cuaca ekstrem yang melanda perairan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, memaksa para nelayan untuk tidak melaut.

Angin kencang yang berhembus di wilayah tersebut menyebabkan gelombang laut mencapai ketinggian 2 hingga 3 meter, sehingga berisiko tinggi bagi mereka yang tetap memaksakan diri melaut.

Heri, seorang nelayan dari Pulau Giligenting, mengaku memilih untuk menunda aktivitas melaut hingga kondisi cuaca membaik.

Baca Juga :  Latih Kedisiplinan Peserta Didik, Disdik Sumenep Gelar Lomba KBB 2023 Tingkat SD

“Untuk sementara saya menunggu cuaca membaik. Karena sekarang-sekarang ini cuacanya buruk banget,” ujarnya pada wartawan, Jumat (7/2).

Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir, cuaca buruk sering terjadi pada jam-jam tertentu, yakni antara pukul 08.00 – 10.00 WIB serta pukul 17.00 – 21.00 WIB.

“Sekarang tangkapan hasil laut saya minim. Ya mau gimana lagi wong angin kencang, terus ombak tinggi,” tambahnya.

Baca Juga :  Talkshow Sosialisasi Literasi Keuangan, Cara BPRS Bhakti Sumekar Edukasi Masyarakat Sumenep

Hal serupa juga dialami oleh Bahauddin, seorang nelayan asal Pulau Sepudi. Ia lebih memilih untuk mengutamakan keselamatan daripada harus bertaruh nyawa menghadapi cuaca ekstrem.

“Saya sendiri di sini mending menunggu cuaca landai. Soalnya kan akhir-akhir ini emang gak bisa dipaksakan,” ungkapnya melalui sambungan telepon.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumenep, Ari Widjajanto, mengonfirmasi bahwa cuaca buruk masih akan berlangsung hingga 16 Februari 2025.

Baca Juga :  Genjot Pariwisata 2025, Begini Strategi Baru Disbudporapar Sumenep

“Sementara masih terus berlangsung angin kencangnya sampai minggu depan ini,” jelasnya.

Ia pun mengimbau masyarakat, khususnya para nelayan, agar lebih berhati-hati dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem di wilayah perairan.

“Semoga warga menjadikan informasi BMKG sebagai rujukan. Jadi, mending hati-hati demi keselamatan bersama,” pungkasnya.***

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pergantian AKD ke PKDI, Ini Harapan DPMD Sumenep
Arinna Premium Hijab Buka Cabang di Surabaya
Kepala DKPP Sumenep Bangun Sinergi Ketahanan Pangan Lewat Pertemuan dengan SMSI Jatim
DKPP Sumenep Siap Awasi Kesehatan Hewan Kurban Jelang Iduladha 2025
BPRS Bhakti Sumekar Dorong Masyarakat Lebih Istiqomah Berqurban Lewat Tabungan Khusus
Kemudahan Tukar Riyal di BPRS Bhakti Sumekar, Yuk Simak!
Dibalik Seragam, Ada Luka: Polres Sampang Gelar Nobar Penuh Haru
Ketua DPRD Sumenep Klarifikasi Isu Keterlibatan dalam Dugaan Praktik Ilegal Pita Cukai

Berita Terkait

Minggu, 18 Mei 2025 - 07:42 WIB

Pergantian AKD ke PKDI, Ini Harapan DPMD Sumenep

Kamis, 15 Mei 2025 - 11:13 WIB

Kepala DKPP Sumenep Bangun Sinergi Ketahanan Pangan Lewat Pertemuan dengan SMSI Jatim

Kamis, 15 Mei 2025 - 10:52 WIB

DKPP Sumenep Siap Awasi Kesehatan Hewan Kurban Jelang Iduladha 2025

Kamis, 15 Mei 2025 - 10:43 WIB

BPRS Bhakti Sumekar Dorong Masyarakat Lebih Istiqomah Berqurban Lewat Tabungan Khusus

Kamis, 15 Mei 2025 - 10:29 WIB

Kemudahan Tukar Riyal di BPRS Bhakti Sumekar, Yuk Simak!

Berita Terbaru

SEREMONI. Musyawarah Khusus pembentukan PKDI Sumenep yang dihadiri oleh perwakilan kepala desa dan pengurus AKD di Kantor DPMD Sumenep, Rabu, 14 Mei 2025. (Istimewa for MaduraPost)

Berita

Pergantian AKD ke PKDI, Ini Harapan DPMD Sumenep

Minggu, 18 Mei 2025 - 07:42 WIB