Mobil Tangki Pertamina Lari Setelah Pengendara Motor Jatuh di Waru Pamekasan – Madura Post
TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
close menu

Masuk


Tutup x

Mobil Tangki Pertamina Lari Setelah Pengendara Motor Jatuh di Waru Pamekasan

Penulis: | Editor:

PAMEKASAN, Madurapost.id – Mobil tangki pertamina yang melintas di jalan raya, laju kecepatannya mestinya harus dikontrol baik. Sebab mobil berkapasitas berat ketika melaju banyak kendaraan berwaspada. Itu sebabnya mereka tidak ingin ada peristiwa yang tidak diinginkan.

Seperti jatuhnya pengendara motor di Jalan Raya Waru – Pakong, Kabupaten Pamekasan, Pantura, yang diduga akibat menghindar dari mobil tangki pertamina. Peristiwa kecelakaan tersebut mengintai warga Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, yakni Mansur dan anaknya bernama Trimolono Saputra.

Pantauan MaduraPost, sepeda motor tersebut mengalami kecelakaan yang jatuh ke pinggir jalan dengan ketinggian kurang lebih 2 meter. Akibatnya motor yang dikendarainya rusak berat.

Solihin saksi kejadian mengatakan, pada mulanya kendaraan motor tersebut hendak mendahului truk yang ada di depannya. Namun berhubung ada mobil tangki, mereka kemudian membanting setir ke pinggir jalan.

“Mobil tangki pertamina dari arah utara. Sementara motor kendaraan ini dari arah selatan. Di depannya memang ada mobil truk. Hendak mendahului tiba-tiba tangki pertamina itu masuk,” kata Solihin kepada MaduraPost di lokasi kejadian, Rabu (24/6/2020).

Menurutnya, kondisi jalan menurun dan sedikit berbelok. Tanjakan motor dari arah selatan, tentu tidak terbendung. Sehingga harus mengalah dan membanting setir ke arah kiri jalan.

Mengetahui mobil pertamina jadi pemicu kecelakaan, media ini menghubungi petugas SPBU di beberapa wilayah di Kabupaten Pamekasan. Tujuannya ingin menanyakan datang dari mana mobil pertamina itu, jika tidak dalam rangka pengisian SPBU.

Sedangkan di utara Pamekasan, ada dua SPBU, yakni di Desa Sotabar dan Bindang. Usut demi usut, mobil ternyata baru datang dari SPBU Sotabar.

Mobil tangki tersebut dikendarai oleh sopir bernama Retno. Semula ia mengaku tidak tahu dengan peristiwa tersebut. Selama perjalanan ia merasa tidak ada aral dan rintangan.

Karena diberi tahu ada peristiwa kecelakaan motor jatuh ke jalan, Retno akhirnya mengaku. Meski demikian, ia beralasan pihaknya tidak merasa bersalah. Mestinya yang harus disalahkan adalah pengendara motor itu sendiri.

“Jangan salahkan saya, itu kan ada truk, motornya mendahului sementara saya datang dari arah utara,” singkatnya melalui via telepon saat dihubungi. (mp/fat/rus)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.

Konten di bawah ini disajikan oleh MGID. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.

Terkini Lain