Mie Gacoan Menjalar ke Sumenep, Berkah atau Petaka bagi UMKM Lokal?

Avatar

- Jurnalis

Kamis, 6 Februari 2025 - 15:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PENGERJAAN. Potret proses pembangunan Mie Gacoan yang berlokasi di Jalan Trunojoyo, Nomor 118, Labangseng, Kolor, Kecamatan Kota. (Istimewa for MaduraPost)

PENGERJAAN. Potret proses pembangunan Mie Gacoan yang berlokasi di Jalan Trunojoyo, Nomor 118, Labangseng, Kolor, Kecamatan Kota. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Proses pembangunan gerai Mie Gacoan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, telah mencapai sekitar 35 persen.

Keberadaan restoran ini, yang berlokasi di pusat kota, diperkirakan akan membawa pengaruh besar terhadap perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat.

Aktivis asal Sumenep, Andi Irawan, menyoroti bagaimana dampak kehadiran Mie Gacoan terhadap ekosistem bisnis lokal.

Ia mengingatkan bahwa sejak menjabat sebagai Wakil Bupati pada 2014, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo telah berupaya mendorong pertumbuhan UMKM di daerah tersebut.

“Sekarang tinggal kita lihat, apakah Mie Gacoan bisa bertahan lama di Sumenep. Jika mampu bertahan, maka ada kemungkinan besar UMKM lokal akan terdampak negatif,” ujarnya pada wartawan, Kamis (6/2).

Baca Juga :  BRI Sumenep Beri Klarifikasi Soal Oknum Pegawai yang Tipu Nasabah Melalui Program KUR

Menurutnya, strategi pemasaran yang agresif serta harga yang lebih kompetitif membuat anak muda cenderung lebih memilih produk dari brand besar ketimbang warung kecil yang menjual makanan tradisional.

“Hal ini bisa menyebabkan berkurangnya pelanggan di warung-warung mi lokal yang khas. Dampak yang ditimbulkan oleh Mie Gacoan terhadap UMKM cukup kompleks,” kata Andi.

Ia menjelaskan, bahwa di satu sisi, kehadiran restoran ini berkontribusi pada perekonomian daerah dengan membuka lapangan kerja dan memberikan peluang bagi pemasok lokal.

Baca Juga :  Camat Karang Penang Diduga Jarang Ngantor dan Palsukan Absensi Fingerprint

Namun, di sisi lain, persaingan yang ketat berpotensi membuat usaha kecil sulit bertahan.

“Jika UMKM ingin tetap bertahan dan berkembang, mereka harus mampu beradaptasi dengan tren pasar. Menggunakan strategi pemasaran modern serta menjaga keunikan produk bisa menjadi kunci. Persaingan bukan hanya soal harga, tetapi juga soal pengalaman dan kualitas yang diberikan kepada pelanggan,” tegasnya.

Andi juga mempertanyakan apakah UMKM di Sumenep mampu bersaing dengan kehadiran Mie Gacoan atau justru akan banyak yang mengalami kesulitan.

Baca Juga :  Bejat! Anak Tiri Dirudapaksa Sejak Tahun 2021, Pelaku Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

“Ketika konsumen mulai terbiasa dengan konsep dan cita rasa Mie Gacoan, mereka bisa saja menganggap warung mie tradisional kurang menarik atau ketinggalan zaman. Ini berpotensi menurunkan minat terhadap varian mi khas daerah yang dijual oleh UMKM,” jelasnya.

Meski demikian, ia menambahkan, bahwa UMKM lokal masih memiliki peluang bertahan dengan menerapkan strategi diferensiasi.

“Misalnya, dengan menghadirkan cita rasa khas daerah, memberikan pelayanan yang lebih personal, atau menciptakan konsep unik yang sulit ditiru oleh jaringan restoran besar. Pertanyaannya sekarang, mampukah UMKM lokal kita menghadapi tantangan ini?,” pungkasnya penuh heran.***

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ketua DPRD Sumenep Klarifikasi Isu Keterlibatan dalam Dugaan Praktik Ilegal Pita Cukai
Bakesbangpol Sumenep Kirim Delegasi ke Seleksi Paskibraka Jatim 2025
BEM STKIP PGRI Sumenep Soroti Revisi UU Polri, Waspadai Potensi Pelanggaran Demokrasi
Merawat Kebhinekaan dan Semangat Wirausaha, SMAN 1 Ketapang Rayakan Disnatalis ke-33 dengan Cara Unik
Tak Hanya Selebrasi, Disnatalis ke-33 SMAN 1 Ketapang Sampang Angkat Nilai Sosial dan Ekonomi
Pemkab Sumenep Gencarkan Gerakan Tanam Padi, Dorong Daerah Jadi Sentra Pangan Jawa Timur
Begini Peran DPMD Sumenep dalam Mewujudkan Desa Mandiri
Raperda Keris Sumenep Terancam Molor, Naskah Akademik UB Belum Tuntas!

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 12:36 WIB

Ketua DPRD Sumenep Klarifikasi Isu Keterlibatan dalam Dugaan Praktik Ilegal Pita Cukai

Sabtu, 10 Mei 2025 - 10:00 WIB

Bakesbangpol Sumenep Kirim Delegasi ke Seleksi Paskibraka Jatim 2025

Jumat, 9 Mei 2025 - 16:14 WIB

BEM STKIP PGRI Sumenep Soroti Revisi UU Polri, Waspadai Potensi Pelanggaran Demokrasi

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:29 WIB

Merawat Kebhinekaan dan Semangat Wirausaha, SMAN 1 Ketapang Rayakan Disnatalis ke-33 dengan Cara Unik

Kamis, 8 Mei 2025 - 16:57 WIB

Tak Hanya Selebrasi, Disnatalis ke-33 SMAN 1 Ketapang Sampang Angkat Nilai Sosial dan Ekonomi

Berita Terbaru

Salah seorang nelayan yang diamankan pihak kepolisian karena kedapatan membawa narkotika jenis sabu

Hukum & Kriminal

Bawa Sabu, Nelayan Asal Pamekasan Ditangkap di Sampang

Minggu, 11 Mei 2025 - 15:54 WIB

Anggota Polsek Banyuates saat memeriksa tersuga maling di Desa Trapang Kecamatan Banyuates.

Hukum & Kriminal

Curi Uang dan HP di Rumah Warga, Residivis di Sampang Dibekuk Polisi

Minggu, 11 Mei 2025 - 15:28 WIB