Scroll untuk baca artikel
Headline

Mahasiswi UTM Jadi Korban Kelakuan Bejat Oknum Kyai Muda di Pakong

Avatar
42
×

Mahasiswi UTM Jadi Korban Kelakuan Bejat Oknum Kyai Muda di Pakong

Sebarkan artikel ini
Pamflet Lora IH (inisial) saat dikabarkan hilang.

PAMEKASAN, MaduraPost – Kelakuan bejat IH (inisial) Oknum kyai muda yang merupakan putra Dai kondang di Kecamatan Pakong harus menanggung aib akibat kelakuan bejat putranya.

Pada hari Sabtu tanggal 12 April 2025, IH sempat menggegerkan masyarakat di Kecamatan Pakong karena dikabarkan hilang saat bersama orang tuanya menghadiri undangan di Desa Deleman Kecamatan Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Faktanya, Pada saat itu IH sengaja menghilang dari orang tuanya untuk menemui perempuan pujaan hatinya yang sedang hamil 5 bulan.

IH sengaja menghilang dari orang tuanya menemui keluarga bunga (Nama samaran) untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan berjanji akan menikahi bunga.

Untuk menjaga nama baik keluarga IH yang merupakan putra ulama kondang dan bunga yang merupakan gadis dari keluarga tidak mampu, ahirnya pada malam tersebut dilangsungkan akad nikah dirumah bunga.

Baca Juga :  Aksi Sosial FIFGROUP Pamekasan Bekerjasama Dengan PMI Gelar Donor Darah

Setelah dilakukan ijab qobul dan diskusi panjang antara kedua keluarga, Ahirnya IH membawa bunga kerumahnya untuk merawat kandungan bunga yang sudah berusia 5 bulan.

perbedaan kasta antara IH dan Bunga menjadikan keluarga bunga sulit untuk berkomunikasi dengan bunga. bahkan bunga yang pada saat itu hampir lulus di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) harus kandas ditengah jalan.

Meski jarang melakukan komunikasi, pihak keluarga bunga masih tetap berprasangka baik terhadap keluarga IH. hingga pada ahirnya, kebobrokan IH dan keluarganya terbongkar saat Bunga melahirkan bayi yang dikandungnya.

Bunga yang pada saat itu baru dua hari melahirkan di RS Moh Nor Pamekasan diantarkan pulang oleh IH kerumah bunga.

Baca Juga :  SMK Nusantara Pondok Pesantren Al-Basrowi Sokobanah, Launching SMK Mini

hingga pada ahirnya bayi yang dilahirkan bunga meninggal pada usia 8 hari di RS Moh Nor Pamekasan. Bunga yang pada saat itu ada dirumahnya hanya pasrah dan dengan berat hati datang sendiri kerumah IH untuk melihat terahir kali anaknya tersebut.

Namun belum selesai 7 hari dari meninggalnya anaknya bunga, Bunga kembali diantarkan pulang oleh IH kerumanya tanpa ada sepatah kata yang disampaikan.

Kesedihan bunga terus berlanjut hingga hampir satu bulan karena tidak ada kabar dan kepastian dari IH. Hingga ahirnya IH menceraikan bunga dengan cara yang sangat tidak manusiawi.

Baca Juga :  Proyek Vafingisasi di Desa Bicorong Kecamatan Pakong Terkesan Asal-asalan

kebobrokan Lora muda tersebut disampaikan junaidi yang merupakan paman dari bunga, Apa yang dilakukan IH terhadap bunga seolah memperlihatkan karakter IH yang merupakan putra mahkota dari seorang ulama kondang.

“Kalau dia itu merasa putra seorang ulama yang seharusnya dihormati, tidak seharusnya dia memperlakukan orang kecil seperti keluarga saya seperti itu,” Kata Junaidi, Sabtu (19/07/25).

Junaidi menambahkan bahwa lebih baik IH dan keluarganya tidak usah tinggal di Kecamatan Pakong, karena apa yang dilakukan IH terhadap keluarganya telah mencoreng nama baik masyarakat Pakong.

“Memang seperti itu kalau orang yang merasa alim memperlakukan orang kecil, Tidak bisa menjaga perasaan, yang penting dia tetap dihormati,” Imbuhnya.