PAMEKASAN, MaduraPost – Aktivis LSM di Kabupaten Pamekasan H. Nasir Abdillah menuding pemerintah minim sosialisasi terhadap persoalan Covid-19 kepada masyarakat, utamanya warga Pantura.
Menurutnya, sebagian warga ada yang menilai mereka bukan tidak perduli akan tetapi memang kurangnya paham, karena kurangnya sosialisasi dari pemerintah. Ia menilai ketidak perdulian mereka disebakan kurangnya informasi.
“Saya menilai Pemerintah Kabupaten Pamekasan kurang melakukan sosialisasi terhadap masyarakat. Sehingga mereka tidak mengerti dan tidak memahami terhadap cara penularan dan pencegahan virus corona tersebut,” kata dia, Jum’at (15/05/2020).
Dia menambahkan, seharusnya pemerintah giat melakukan sosialisasi untuk meminimalisir penularan, minimal mereka diberi fasilitas kesehatan, walau hanya sekadar masker.
“Pertanyaan saya, pemerintah Kabupaten Pamekasan jangan cuma pintar membuat anggaran besar. Akan tetapi harus giat melakukan himbauan dan sosialisasi kepada masyarakat,” ungkapnya.
Bagi dia, pemerintah terkesan diam lalu anggaran untuk covid-19 yang cukup fantastis itu perlu disorot. Sebab hingga saat ini tidak ada kegiatan yang benar-benar dirasakan masyarakat.
Dia menyatakan, di tengah pandemi Covid-19, aktivitas masyarakat di Kabupaten Pamekasan tampak terlihat tidak seperti biasa. Misalkan seperti yang terlihat di salah satu pasar yang berada di pantura Pamekasan, yaitu di pasar Waru.
“Mereka seolah tidak perduli dengan adanya wabah Covid-19 dan jarang sekali warga yang menggunakan alat pengaman atau pelindung seperti masker,” tudingnya.
Melihat fenomena tersebut membuat pertanyaan dari sebagian kalangan, apa mereka memang tidak perduli, apa memang tidak paham terhadap cara pencegahan dan penularan virus corona. (mp/rul/rus)