SUMENEP, MaduraPost – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, salah satunya dengan menyediakan sistem pelayanan panggilan darurat melalui call center 112. Selasa, 22 Februari 2022.
Call Center 112 ini sebagai media untuk merespon aduan masyarakat tentang kejadian yang mengancam keselamatan. Disamping itu, Pemkab Sumenep menyediakan layanan darurat Call Center 112 guna memudahkan masyarakat untuk menyampaikan pengaduan manakala ada kejadian atau persitiwa di lingkungannya.
Pelayanannya pun diciptakan dengan waktu yang tidak terbatas selama 24 jam sehari alias 7 hari dalam se-Minggu.
Fiturnya meliputi konsep penyelenggaraan panggilan darurat ini, diantaranya layanan ambulan gawat darurat, penanganan kebakaran, penanganan kejadian kecelakaan lalu lintas, penanganan kejadian tindak kriminal seperti pembunuhan, pencurian dengan kekerasan, penanganan kejadian terorisme dan penanganan kekerasan dalam rumah tangga.
Ada juga layanan penanganan kejadian terkait kebencanaan, penanganan pohon tumbang dengan korban atau terganggunya aktivitas masyarakat, penanganan hama pengganggu manusia, hewan buas atau berbisa, penanganan kerusakan konstruksi yang mengakibatkan korban atau terganggunya aktivitas masyarakat, penanganan masalah sosial masyarakat, permintaan penyelamatan manusia, dan penanganan kegawatdaruratan lainnya.
“Pada dasarnya Call Center ini melayani telepon masuk, kita perkuat dengan sarana dan prasarana berkaitan dengan HT digital,” kata Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengungkapkan, Selasa (22/2).
Diketahui bersama, HT atau Handy Talky adalah sebuah alat komunikasi yang bentuknya mirip dengan telepon genggam yang dapat mengkomunikasikan dua orang atau lebih.
“Artinya pergerakan itu nanti akan kita pantau terus. Misal sesaat ada kebakaran. Jika Tim Damkar sudah meluncur, kita bisa pantau dari sini. Saya bisa mendengarkan keseluruhan komunikasi tersebut dari instansi yang ada,” terang Bupati Fauzi.
Pihaknya mengaku, akan lebih banyak melakukan pengembangan ke depan. Bupati Fauzi mencontohkan, misal tentang sampah, nanti akan langsung terkonekting.
“Ini sebagai bentuk pelayanan kita untuk bisa membuat masyarakat nyaman. Ke depan akan kita juga tambah sistem aplikasinya, agar bisa maksimal. Tapi yang paling penting adalah bagaimana Call Center ini berkaitan dengan sarana prasarana harus sampai hingga ke kepulauan,” kata dia menguraikan.
Pihaknya tidak menampik jika saat ini, layanan tersebut dilakukan secara step by step. Alasannya, karena masih terkendala dengan pembiayaan.
“Kami masih terkendala oleh dana. Karena teknologi itu biayanya mahal,” kata dia lebih lanjut.