
Penulis: Hendra Efendi | Editor:
SUMENEP, MaduraPost – Kisruh pembangunan tambak garam di Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus mendapatkan perlawanan dari warga, kiai dan para aktivis. Minggu, 28 Mei 2023.
Di mana, sejumlah kiai menandatangani Maklumat Takerbuy 2023 untuk keselamatan dan lingkungan.
Penandatanganan Maklumat Takerbuy 2023 yang dibingkai dengan doa bersama atau istighosah kubra ini berlangsung di Masjid Zainal Abidin, Kampung Tapakerbau, Desa Gersik Putih, Sabtu (27/5/2023) kemarin.
Hadir dalam kesempatan tersebut ribuan warga se timur daya dalam rangka doa bersama untuk keselamatan persaudaraan dan lingkungan dari reklamasi di Desa Gersik Putih.
Kiai yang mendatangani Maklumat Takerbuy 2023 tersebut meliputi Ulama Kharismatik Pengasuh Pondok Pesantren Assadad KH Thaifur Ali Wafa, Rais Syuriah NU KH Hafidzi Syarbini, Ketua PC NU KH Panji Taufiq, Rais NU Dungkek KH Roji Fawaid, dan Kiai Syahid Munawar.
Tidak hanya para kiai saja, sejumlah tokoh masyarakat, aktivis lingkungan dan aktivis mahasiswa, juga turut membubuhi tanda tangan dalam Maklumat Takerbuy 2023.
Maklumat Takerbuy 2023 yang ditulis dalam kain putih sepanjang 10 meter itu kemudian dipampang dikawasan objek rencana reklamasi.
Sebelumnya, warga juga melakukan deklarasi pernyataan sikap untuk menolak segala bentuk eksploitasi laut di kawasan Pantai Desa Gersik Putih.
”Rakyat Tapakerbau, Gersik Putih menolak segala bentuk eksploitasi. Siapapun itu akan kami lawan, hidup atau mati,” kata Kiai Quraisyi mengungkapkan pada sejumlah media, Minggu (28/5).
Terpisah, Ketua Gerakan Masyarakat Tolak Reklamasi (Gema Aksi), Amirul Mukminin menambahkan, bahwa maklumat keselamatan dan lingkungan yang ditanda-tangani kiai merupakan tambahan kekuatan bagi warga untuk menolak rencana reklamasi laut untuk pembangunan tambak garam.
Dengan tegas pihaknya akan terus melakukan gerakan dan suara perlawanan supaya reklamasi laut di desanya tidak terealisasi.
”Dan hari ini, setelah istighosah sebagian warga langsung bergerak ke pantai untuk melakukan pemasangan maklumat sebagai bentuk perlawanan. Air laut boleh surut, tapi perjuangan haram untuk surut,” tegas Amirul Mukminin.
Selain itu, dengan memasang Maklumat Takerbuy 2023 untuk keselamatan dan lingkungan, diharapkan memberi isyarat bagi penggarap dan Pemerintah Desa (Pemdes) Gersik Putih bahwa warga yang menolak tidak berjuang sendiri.
Di mana, banyak pihak yang mendukung terhadap gerakan penolakan yang dilakukan warga tersebut.
”Harapannya pula penggarap dan pemdes secepatnya dibukakan pintu hatinya supaya tidak memaksakan ambisinya mengeksploitasi laut. Ini demi kemaslahatan masyarakat yang lebih luas,” jelas dia.***
Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.