PAMEKASAN, MaduraPost – Rekomendasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPD Pamekasan terhadap Fattah Jasin untuk dipilih sebagai Calon Wakil Bupati Pamekasan menggantikan Alm Raje’i membuat ulama karismatik Kabupaten Pamekasan, Kyai Ali Salim keluar dari jajaran pengurus partai tersebut.
Kabar keluarnya Kya Ali Salim tersebut viral di Media Sosial, termasuk alasan Kyai Ali Salim meninggalkan PKS.
Salah satu alasan Kyai Ali Salim keluar dari PKS adalah terkait rekomendasi PKS terhadap Fattah Jasin yang diusung sebagai kandidat calon wakil Bupati Pengganti Alm Raje’i.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya sudah keluar dari PKS, Tidak mau memikirkan PKS terus, kalau hubungan saya dengan keluarga Alm Raje’i masih baik, yang pernah bersama dulu, dengan Saleh, semuanya baik, jadi mau di adu seperti apapun tetap baik” Kata Kyai Ali Salim dalam voice yang beredar dengan bahasa Madura.
Bahkan Kyai Ali Salim menyebut dugaan terjadinya transaksi jual beli rekom PKS, meskipun tidak disebut secara spesifik.
“Gun kepentingan, pas sengkok ebuweng, tak erempekih, Pas langsung aloncak ka orenk Laen, Renk dejeh tak erempekih, Padeh Ben eraopeh ta*h sengkok,” lanjut kyai Ali Salim yang dalam bahasa Indonesia artinya “Hanya karena kepentingan, saya dibuang, tidak ada komunikasi, terus pindah ke orang lain, bahkan orang orang Utara (keluarga Alm Raje’i: red) tidak ada yang diajak musawarah, saya seperti disiram kotoran,”
Crew MaduraPost mencoba menelusuri posisi Kyai Ali Salim di DPD PKS Kabupaten Pamekasan melalui Al Anwari selaku anggota DPRD Pamekasan Fraksi PKS.
Namun yang bersangkutan tidak bisa berkomentar, dan mengarahkan wartawan untuk langsung konfirmasi ke DPD.
“Langsung tanyakan ke ketua DPD. saya gak begitu faham,” Kata Anwari melalui pesan Wa.







