Hukum & Kriminal

Kronologi Warga Madura Tantang Carok di Yogyakarta Dipicu Aksi Premanisme Etnis Papua 

Avatar
×

Kronologi Warga Madura Tantang Carok di Yogyakarta Dipicu Aksi Premanisme Etnis Papua 

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI: Tantangan carok diduga bermula dari seringnya aksi yang dianggap menyerupai premanisme terhadap sejumlah toko kelontong milik warga Madura di Yogyakarta. (E.MP/GG)

JAKARTA, MaduraPost – Situasi memanas antara warga Madura dan etnis Papua di Yogyakarta.

Persoalan ini diduga bermula dari seringnya aksi yang dianggap menyerupai premanisme terhadap sejumlah toko kelontong milik warga Madura.

Ketegangan ini mencapai puncaknya ketika muncul tantangan carok—ritual duel khas Madura—dari komunitas Madura kepada kelompok Papua.

Ketegangan ini terungkap dalam surat resmi Keluarga Madura Yogyakarta (KMY) dengan nomor 015/P/KMY/II/2025, yang ditandatangani oleh Ketua RB. Jucil Adiningrat dan Sekretaris M. Fahri Hasyim.

Dalam surat tersebut, mereka mengklaim bahwa telah terjadi berulang kali aksi perusakan dan kekerasan yang menyasar toko-toko milik warga Madura.

Baca Juga :  Tindak Lanjuti Pencemaran, PC PMII Sumenep Gelar Audiensi Mapolres

“Kami, Keluarga Madura Yogyakarta, telah cukup bersabar menghadapi tindakan perusakan dan kekerasan yang berulang terhadap toko-toko saudara kami,” bunyi pernyataan dalam surat itu.

Sejumlah pemilik toko kelontong mengaku resah dan merasa keamanan mereka semakin terancam.

Mereka meminta perwakilan komunitas Papua untuk segera mengambil langkah konkret agar insiden serupa tidak kembali terjadi.

Dalam surat itu pula, warga Madura mengindikasikan bahwa mereka siap mengambil langkah drastis jika tidak ada solusi yang disepakati.

Baca Juga :  Ibu Durhaka Suka Ngobral Cinta, Anak Masuk Penjara

“Jika tidak ada kesepahaman yang bisa dicapai, kami siap mempertahankan harga diri kami dengan cara kami sendiri.”

Pernyataan ini pun menuai reaksi beragam. Di satu sisi, muncul kekhawatiran akan potensi konflik horizontal di Yogyakarta.

Namun di sisi lain, warga Madura merasa terdesak untuk bertindak setelah berbagai upaya damai yang mereka tempuh tidak membuahkan hasil.

Situasi ini telah mendapat perhatian dari aparat keamanan.

Baca Juga :  Peran Pemuda Menjadi Tombak Kemajuan Daerah, DKPP Sumenep: Sektor Pertanian Mejadi yang Terbesar

Pihak kepolisian disebut tengah melakukan pendekatan persuasif dengan kedua belah pihak guna mencegah eskalasi yang lebih besar.

Sementara itu, tokoh masyarakat Yogyakarta turut mengimbau agar permasalahan ini diselesaikan melalui jalur musyawarah, tanpa perlu ada tindakan kekerasan yang bisa memperkeruh keadaan.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari perwakilan komunitas Papua di Yogyakarta terkait tudingan tersebut.

enyelesaian konflik ini menjadi ujian bagi harmoni antar etnis di Yogyakarta yang selama ini dikenal sebagai kota dengan toleransi tinggi.***

>> Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita madurapost.net Goggle News : Klik Disini . Pastikan kamu sudah install aplikasi Google News ya.