SUMENEP, MaduraPost – Belum lama ini viral video di media media sosial utamanya grup WhatsApp, tenaga ad hoc penyelenggara pemilu di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, asyik nyawer biduan. Jumat, 22 Desember 2023.
Parahnya, kegiatan hura-hura dengan nyawer biduan itu dilakukan usai acara yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep, yakni Rapat Koordinasi (Rakor).
Sontak video ini pun menghebohkan publik dan ramai diperbincangkan. Di mana, dalam video berdurasi beberapa detik itu, terlihat sejumlah pria berjoget ria mengikuti irama musik dangdut dan sembari nyawer biduan.
Nyawer biduan tak terkendali, seolah Los Dol saja. Dalam bahasa Jawa, Los Dol artinya gas pol alias lanjut terus tidak usah kebanyakan mikir.
Bahkan, tak hanya tenaga ad hoc pemilu yang riang gembira nyawer biduan. Melainkan, di video viral tersebut terlihat salah satu Komisioner KPU Sumenep ikut berbaur dengan biduan.
Terlihat di video, Komisioner KPU Sumenep berdiri sambil memegang mik. Nampaknya, ia sedang bernyanyi.
Dia juga terlihat berbaur dengan sejumlah pria saat sedang nyawer biduan.
Seolah sedang menghadiri acara dangdutan, para pria yang ada di video itu tampak riang dan gembira.
Di tambah lagi ada 3 biduan berparas rupawan. Meski terlihat sangat menikmati musik dangdut, para Komisioner KPU Sumenep ini nampaknya masih menjaga image.
Mereka hanya tersenyum dan menikmati alunan lagu dangdut tanpa ikut nyawer biduan seperti yang dilakukan tenaga ad hoc pemilu tersebut.
Padahal, pria lainnya terlihat begitu enaknya menghambur-hamburkan uang di ata meja.
Dikonfirmasi terkait viralnya video tersebut, Ketua KPU Sumenep, Rahbini, enggan memberikan komentar panjang dan terkesan irit bicara.
“No comment,” katanya singkat saat dikonfirmasi sejumlah media, Jumat (22/12).
Sementara salah satu Komisioner KPU Sumenep yang terlihat di video itu, yakni Syaifurrahman, mengakui kebenaran video viral tersebut.
Diketahui, Syaifurrahman saat ini menjabat sebagai Koordinator Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi (Rendatin) di KPU Sumenep.
Syaifurrahman mengungkapkan, bahwa kegiatan yang terekam dalam video viral itu memang terjadi di acara KPU Sumenep.
Syaifurrahman mengakui, bahwa acara tersebut merupakan Rakor yang berlangsung di salah satu hotel di Sumenep.
Syaifurrahman pun juga mengaku bahwa dirinya tidak sedang nyawer biduan saat acara itu.
”Saya tidak nyawer biduan. Itu spontan terjadi,” ucap Syaifurrahman.
Secara kronologis video viral itu dipaparkan oleh Syaifurrahman. Pihaknya menyampaikan, hiburan berupa musik dangdut itu berlangsung pada malam hari.
KPU Sumenep memang sengaja mengundang para penyanyi atau biduan untuk menghibur disela-sela acara mereka.
Menurutnya, hiburan dangdut tersebut diadakan atas inisiatif dan usulan salah satu staf KPU Sumenep.
”Staf mengusulkan untuk hiburan musik dangdut. Kasihan teman-teman bimbingan teknis (Bimtek) terus,” kata Syaifurrahman dengan nada landai.
Meski demikian, Syaifurrahman mengatakan, akan mengevaluasi segala bentuk acara yang sudah berjalan.
”Komisioner memastikan kepada semua staf, ke depan jangan sampai ada hiburan lagi,” kata Syaifurrahman menegaskan.
Namun siapa sangka, niat hati ingin terhibur namun malah jadi masalah. Hiburan dangdut berlangsung di luar kendali.
Parah, banyak peserta Rakor malah nyawer biduan. Bahkan terlihat sejumlah uang pecahan Rp2 ribuan berserakan.***






