SUMENEP, MaduraPost – KPU Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kembali melangsungkan debat publik kedua Pilkada serentak 2024.
Kegiatan tersebut berlangsung di aula Universitas Bahaudin Mudhary (Uniba) Madura, Sabtu (9/11/2024) malam.
Ketua KPU Sumenep Nurus Syamsi menyampaikan, debat publik merupakan salah satu tahapan penting dalam proses Pilkada Sumenep.
Tahap ini menjadi ruang bagi para calon untuk memaparkan visi dan misi serta program kerja dalam membangun Kota Keris.
Dalam debat publik kedua ini, KPU Sumenep mengambil tema tata kelola pelayanan publik dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumenep.
Sub temanya berkaitan dengan sosial ekonomi, meliputi kesehatan, pertanian, kesejahteraan nelayan, pendapatan asli daerah, dan postur APBD.
Syamsi menjelaskan, pada debat pertama, KPU lebih menekankan pada isu-isu strategis dan persoalan daerah.
Hal itu untuk memberikan gambaran awal mengenai pemahaman para calon terhadap permasalahan yang terjadi di Kota Keris.
Pada debat publik kedua difokuskan pada isu kesejahteraan masyarakat.
”Kami mengusulkan pada tim panelis agar debat kedua ini lebih mendalam, yakni berdiskusi program kerja dari kedua paslon tentang kesejahteraan masyarakat,” terangnya, Sabtu (9/11) malam.
Dia memaparkan, debat publik menjadi ajang bagi kedua paslon untuk menguraikan langkah-langkah konkret terkait peningkatan kesejahteraan masyarakat Sumenep.
Tim panelis telah menyiapkan pertanyaan untuk menggali potensi dan solusi setiap paslon untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dalam acara ini, dua pasangan calon (paslon), yakni ‘Final’ dan ‘Faham,’ beradu argumen berdasarkan tema yang ditetapkan, yaitu “Pengelolaan pelayanan publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumenep.”
Pasangan calon nomor urut 1, ‘Final,’ menjabarkan tentang upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat tak lepas dari sektor kesehatan.
Menurut pasangan Ali Fikri dan Unais Ali Hisyam, upaya peningkatan pelayanan kesehatan harus dilihat lebih dari sekadar infrastruktur gedung, tetapi juga dari sisi program-program yang diterapkan serta kualitas sumber daya manusia yang terlibat.
Mereka menegaskan, bahwa pelayanan kesehatan harus mengutamakan kepentingan publik, bukan profit.
“Puskesmas seharusnya tidak berorientasi pada keuntungan, melainkan mengedepankan layanan publik yang berkualitas,” ujar Ali Fikri, calon bupati Sumenep dari paslon nomor 1.
Dia juga berkomitmen akan melakukan perubahan dalam pelayanan kesehatan, agar tenaga medis di puskesmas dan rumah sakit lebih ramah kepada pasien, terutama bagi pengguna BPJS.
Sementara itu, paslon nomor urut 2, ‘Faham,’ yang terdiri dari Ach. Fauzi Wongsojudo dan Imam Hasyim, memprioritaskan konsep pertanian modern berbasis energi terbarukan untuk mendorong kesejahteraan petani di Sumenep.
Mereka memperkenalkan teknologi seperti ‘hand tractor’ untuk meningkatkan efisiensi waktu dalam membajak lahan, serta pompa air bertenaga surya yang lebih mudah diakses oleh petani.
“Kami berusaha mengedukasi petani agar lebih memahami teknologi. Meski tidak mudah, kami ingin agar teknologi semakin dekat dengan petani,” jelas Fauzi Wongsojudo.
Paslon ‘Faham’ juga menyoroti penggunaan sumber energi terbarukan lainnya, seperti pemanfaatan kotoran sapi untuk dijadikan biogas dan pupuk organik.
Pemilihan kepala daerah Sumenep diikuti dua pasangan calon, yakni Ali Fikri-Unais Ali Hisyam (Final) dengan dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan PSI.
Sementara Fauzi-Imam Hasyim (Faham) diusung oleh PDI Perjuangan, PKB, PKS, PAN, Demokrat, NasDem, Gerindra, dan Hanura.
Pilkada serentak 2024 dijadwalkan akan berlangsung pada 27 November mendatang, sesuai tahapan yang telah ditetapkan KPU RI.***