SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Headline

Korban Minta Uang Kembali, Ditipu Oknum ASN Pemkab Sumenep Jadi Pegawai BUMD, Mahar Rp37 Juta

Avatar
×

Korban Minta Uang Kembali, Ditipu Oknum ASN Pemkab Sumenep Jadi Pegawai BUMD, Mahar Rp37 Juta

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI. Potret ilustrasi jual beli jabatan di lingkungan Pemkab Sumenep bergulir hingga ke pelaporan. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Peristiwa Yanto (nama samaran) ini seolah ingin mencari keadilan dari penegak hukum atas kasus yang menimpa dirinya. Kamis, 16 November 2023.

Ia ditipu oleh oknum ASN di lingkungan Pemkab Sumenep inisial S sebesar Rp35 juta agar bisa meloloskan anaknya sebagai pegawai di BUMD yang ada di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Perjalanan pun terus berlanjut, 2 bulan setelah itu, S menelepon anak Yanto untuk meminta tambahan uang sebesar Rp2 juta.

Baca Juga :  Tahun Ini RSUDMA Sumenep Berencana Membuka Poli Baru, Apa Saja?

Uang Rp2 juta ini, di minta S dengan alasan ingin membayar sekolah anaknya. Dengan kata lain, S memiliki utang kepada Yanto Rp2 juta secara pribadi.

Jika diakumulasi keseluruhan, S menerima total uang dari Yanto sebesar Rp37 juta. Baik soal uang masuk jadi pegawai di BUMD dan uang pinjaman yang diminta S Rp2 juta.

Sayangnya, harapan itu kini sudah pupus dan uangnya pun hilang. S diduga memanfaatkan kepentingan ini untuk meraup untung dari Yanto.

Baca Juga :  Antisipasi Penyebaran Covid-19, KPU Sumenep Rapid Test PPDP Gratis

“Saya hanya bisa berharap uang saya kembali,” kata Yanto saat diwawancara eksklusif pada sejumlah media, Kamis (16/11).

Kasus ini sudah ditangani Polres Sumenep. Kabarnya, polisi sudah menangkap S dan melakukan penahanan ter-tanggal 27 September 2023 lalu.

Hanya saja, Yanto mengatakan, S sempat diketahui masih lalu lalang di kediamannya.

Dengan kata lain, S belum ditahan seperti apa yang disampaikan polisi dalam pemberitahuan perkembangan kasus yang disampaikan kepada Yanto belum lama ini.

Baca Juga :  Tingkatkan Pelayanan Publik, Kades Rekkerrek Berlakukan Absensi Pinjer Print

Sekedar informasi, kasus ini sudah berjalan 3 tahun sejak laporan yang dilayangkan Yanto ke polisi di tahun 2021 lalu.

Hingga berita ini diterbitkan, pewarta mencoba melakukan upaya konfirmasi kepada Polres Sumenep tentang perkembangan kasus tersebut.

Hanya saja, Kasubbag Humas Polres Sumenep AKP. Widiarti, belum merespon meski nada tunggu teleponnya berdering.***

>> Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita madurapost.net Goggle News : Klik Disini . Pastikan kamu sudah install aplikasi Google News ya.