PAMEKASAN, MaduraPost – Sejak berdiri tahun 2019, Komunitas Jangan Lupa Bahagia (JLB) telah banyak melakukan kegiatan sosial berupa santunan anak yatim, membantu Masyarakat tidak mampu hingga renovasi rumah.
Tercatat hingga tahun 2024, Donasi yang telah dikeluarkan oleh komunitas Jangan Lupa Bahagia mencapai hampir Rp500 juta. Semua uang tersebut diperoleh dari hasil sumbangan pengurus dan anggota komunitas JLB.
Dengan latar belakang pengurus yang berbeda, mulai dari pejabat tinggi Kejaksaan Agung, Instansi Polri, Politisi, Kades, ASN dan kalangan Pelajar semua berkolaborasi dalam komunitas JLB.
Berdirinya komunitas JLB tahun 2019, sebagai jawaban atas maraknya isu kenakalan remaja dan maraknya kasus penyalahgunaan Narkoba di kalangan Remaja. Sehingga dengan adanya komunitas JLB bisa mengakomodir para kalangan remaja untuk lebih eksis dalam menata karir dan berbuat yang bermanfaat untuk orang lain.
Berikut Struktur pengurus Komunitas Jangan Lupa Bahagia (JLB).
Dewan Pembina :
1. H.Sutriyono SH.MH
2. H. Muharram ST
3. H. Ardian Junaidi SH
4. H. Munaji
5. Didik Mataram
6. Edy Jaya
7. H. Junaidi
8. Anwar Syamsidi
9. Moh Mokri
10. H. Sukriyanto
Ketua Umum : H.Sukrisno
Sekretaris : Khairul Kalam
Bendahara : Indra Apoy
Bidang bidang dalam struktur pengurus Jangan Lupa Bahagia (JLB) juga diisi oleh kalangan profesional, seperti Bidang Hukum, Sosial, Politik dan bidang lintas Organisasi.
Sejak berdiri hingga saat ini, Komunitas jangan lupa bahagia sudah mempunyai anggota kurang lebih sebanyak 270 yang tersebar di seluruh Madura, Malang dan Surabaya.
Komunitas Jangan Lupa Bahagia (JLB) juga terdaftar dalam Kementrian Hukum dam Hak Asasi Manusia (Kemenkumham RI) Nomor : AHU-040834.AH.01.30. Tahun 2023 sebagai Organisasi Sosial dalam PT.Insan Muda Bahagia yang berkedudukan di Kabupaten Pamekasan.
Pendiri sekaligus Dewan Pembina Komunitas JLB Sutriyono mengajak agar komunitas JLB tetap menjaga kekompakan dan fokus pada tujuan awal berdirinya komunitas JLB.
“Jaga kekompakan terutama ditahun politik, jangan sampai pecah karena perbedaan politik, Politik hanya sementara dan JLB Satu Hati Sampai Mati,” Kata Sutriyono yang lagi Bertugas di Kejaksaan Agung RI.