SUMENEP, MaduraPost – Ketua Komisi IV DPRD Sumenep, Akis Jasuli, mengapresiasi gerak cepat Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) setempat dalam menyukseskan vaksinasi polio.
Akis mengatakan, untuk memastikan anak-anak mendapatkan vaksinasi polio harus perlu adanya kerjasama pemerintah dan masyarakat.
Di samping program tersebut menjadi tugas pemerintah utamanya dinas terkait di setiap daerah, Akis meminta agar petugas kesehatan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
“Di saat ada program vaksinasi polio, petugas kesehatan harus berkerjasama dengan stakeholder yang ada. Tujuannya, demi menciptakan Pentahelix Pemkab Sumenep yang kondusif,” kata Akis pada MaduraPost saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Sabtu (20/1) pagi.
Diketahui, Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dilakukan untuk mencegah kelumpuhan anak akibat polio.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua putaran. Putaran pertama dilaksanakan pada tanggal 15 hingga 21 Januari 2024, dan putaran kedua dilaksanakan pada tanggal 19 hingga 25 Februari 2024.
“Maka harus pula dibuat jadwal yang bersamaan jika sasarannya juga adalah sekolah. Artinya ,jangan sampai mengganggu waktu anak-anak belajar, agar tidak timbul permasalahan,” kata Akis menegaskan.
Sekedar informasi, sasaran vaksinasi polio untuk Jawa Timur tercatat sebanyak 4.437.678 anak.
Sedangkan di Kabupaten Sumenep sebanyak 108.815 anak, dengan target 95 persen harus mendapatkan vaksin polio.
Akis menambahkan, agar masyarakat melek informasi dan tidak takut untuk menyukseskan vaksinasi polio itu, pertama dinas terkait harus menciptakan kesadaran antar sesama.
Menurutnya, hal ini dianggap penting. Sebab, bagi masyarakat yang belum mengetahui dampak vaksinasi polio ini, akan merasa takut jika belum diberikan pemahaman terlebih dahulu.
“Jadi, dinas terkait bisa melakukan sosialisasi sebelum vaksinasi polio itu diberikan kepada anak. Kedua, bisa juga dilakukan pendekatan secara multipihak atau konsep Pentahelix yang perlu diterapkan oleh dinas terkait,” kata pria yang berhasil meraih Anugerah Legislator Populer Madura Awards 2023 tersebut.
Sebab itu, kata politisi partai NasDem ini, perlu agenda khusus adanya sosialisasi informasi terhadap masyarakat soal pentingnya vaksinasi polio bagi anak usia 0-7 tahun.
“Jadi nanti dapat terhindar dari kasuistik pasca vaksinasi polio itu dilangsungkan,” ucap Akis.
Pihaknya pun mendukung, Dinkes P2KB Sumenep dapat menjalankan program Sub PIN Polio itu berjalan dengan baik.
“Pastinya tujuan adanya vaksin polio dari pemerintah ini demi kebaikan bersama, tentu butuh kerjasama dari semu elemen, baik pemerintah dan masyarakat,” pungkasnya.
Diketahui, polio adalah penyakit menular yang sangat berbahaya. Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan, kecacatan seumur hidup, atau kematian.
Polio menular lewat air dan makanan yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung virus polio.
Penyakit polio tidak dapat diobati, dan hanya dapat dicegah dengan imunisasi polio. Dalam pelaksanaan Sub PIN Polio, setiap anak usia 0-7 tahun akan mendapatkan dua tetes vaksin polio yang manis rasanya.
Vaksin polio ini aman dan tidak menimbulkan efek samping.***






