PAMEKASAN, MaduraPost – Mahasiswa KKN 25 Universitas Trunojoyo Madura menciptakan Inovasi baru yaitu pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan akar-akaran bambu sebagai bahan utama.
Inovasi tersebut sebagai upaya Mahasiswa KKN 25 UTM untuk menjawab problem petani di Desa Bajang Kecamatan Pakong yang sering mengalami kelangkaan pupuk terutama disaat musim tanam.
Dengan arahan Dosen Pembimbing Lapangan ( DPL) Bapak Muttaqin Hardiwansyah S.ST., M.T. Kegiatan pembuatan pupuk Organik Jamur Keberuntungan Abadi ( JAKABA) yang dilaksanakan di Balai Desa Bajang dan disambut antusias warga. Sabtu (27/07/24) Kemaren.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jamur Keberuntungan Abadi ( JAKABA) Merupakan salah satu pupuk organik yang berbentuk cair untuk menyuburkan tanaman. Jamur ini memiliki bentuk seperti koral karang yang bertekstur keras dan renyah. Jamur ini berwana Coklat bagian atasnya dan berwarna putih bagian bawahnya yang mudah patah. Pembuatan Pupuk ini sangat mudah dibuat karena menggunakan bahan yang tersidia disekitar.
Pelatihan ini dipandu oleh dua mahasiswa dan dua kelompok tani yakni Afif, Maya, Maila dan Mukhtin. Proses ini dimulai dari mengumpulkan beberapa akar bambu, air cucian beras ( air leri), dan pelet yang kemudian dimasukkan kedalam wadah terbuka yang ditutup dengan kain.
Kemudian di diamkan selama kurang lebih 10-15 hari dan letakan ditempat yang lembab jauhkan dari paparan sinar matahari langsung.

Tahap selanjutnya Pengecekan rutin dilakukan selama 3 hari sekali guna melihat pertumbuhan jamur. Tahap Terakhir cara pengaplikasian JAKABA dengan cara penyemprotan air rendaman dengan takaran 1 liter air jamur dicampurkan dengan 15 liter air bersih kemudian disemprotkan ke tanaman.
“Manfaat dari JAKABA ini mempercepat tanaman kerdil, memperpanjang umur tanaman, mengatasi fusarium ( patogen pada tanaman yang dapat menyebabkan penyakit hawar ) dan pupuk JAKABA ini bisa dijadikan alternatif pengganti pupuk urea yang memiliki kandungan sama dengan pupuk JAKABA seperti mineral, dan nitrogen“ ucap Afif.
Kegiatan pembuatan pupuk organik JAKABA yang diikuti semua kelompok tani di Desa Bajang mendapat respon positif dan antusias masyarakat.
“Berterimakasih dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk organik ini, karena bisa mengatasi kelangkaan pupuk dan bahan yang digunakan cukup ramah lingkungan dan murah” ucap Bu Rit.
Mahasiswa KKN- 25 UTM berharap dengan adanya pelatihan pupuk organik ini bisa mengatasi kelangkaan pupuk yang ada di Desa Bajang dan bisa diterapkan secara berkelanjutan.