SUMENEP, MaduraPost – Dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Kabupaten Sumenep, Madura, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) setempat, Faruk Hanafi, tampil mencolok mengenakan pakaian adat Bugis dari Sulawesi Selatan.
Pilihan busana ini bukan semata untuk gaya, melainkan sarat makna simbolis. Di tengah berbagai pakaian tradisional yang dikenakan pejabat lain, baju Bugis yang ia kenakan menegaskan bahwa Sumenep menghargai keberagaman budaya nusantara sekaligus menunjukkan kekayaan budaya lokal.
“Perayaan kemerdekaan adalah saat tepat untuk menegaskan persatuan bangsa. Saya memilih pakaian adat Bugis sebagai pengingat bahwa Indonesia terbentuk dari perbedaan, dan justru dari situlah kekuatannya,” ungkap Faruk, Minggu (17/8).
Faruk menekankan bahwa kemerdekaan yang telah diraih selama 80 tahun harus diisi dengan langkah nyata, salah satunya melalui peningkatan kemandirian fiskal daerah.
“Bapenda memiliki peran penting dalam memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD) agar pembangunan dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai,” ujarnya.
“Merayakan kemerdekaan tidak cukup hanya lewat simbol-simbol. Kita harus mewujudkannya melalui kerja keras. Bapenda berkomitmen mengelola potensi daerah secara transparan dan akuntabel, sehingga hasilnya benar-benar kembali kepada rakyat,” timpalnya menambahkan.
Penampilan Faruk dengan pakaian adat Bugis menjadi perhatian di tengah jajaran pejabat lainnya yang kompak mengenakan busana tradisional dari berbagai daerah.
Banyak pihak menilai langkah ini sebagai bentuk semangat inklusif, menegaskan bahwa kemerdekaan adalah milik semua warga tanpa membedakan latar budaya.
Dengan demikian, ucapan selamat HUT ke-80 RI dari Kepala Bapenda Sumenep bukan sekadar formalitas.
“Kemerdekaan harus terus dijaga melalui persatuan, kerja nyata, dan penghormatan terhadap keberagaman yang menjadi fondasi bangsa,” sisip pesan Faruk yang mendalam.***






