SAMPANG, MaduraPost – Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Sampang, Madura Jawa Timur menghimbau pelaksanaan ibadah bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H/2021M tetap di laksanakan secara berjamaah. Namun tetap menerapkan prokes kesehatan di pandemi Covid – 19.
Dalam surat Edaran tersebut, Pemkab Sampang memperbolehkan pelaksanaan ibadah bulan suci Ramadhan bertuang dalam nomor 460/294/434.012/2021 tanggal 5 April 2001 tentang himbauan ibadah bulan suci Ramadhan 1442 H/2021M
Kepala Kemenag Sampang, H. Pardi mengatakan, pelaksanaan bulan suci Ramadhan tetap dillaksanakan, agar menambah ke khusuan ibadah. Maka perlu selalu berusaha menghindari perbuatan yang dilarang oleh agama.
Namun berharap selalu saling menjaga agar terhindar dari mafsadah jika kita sembrono dan tidak mematuhi 5 M dan berpegang pada prokes.
“Tentunya, kami berharap setiap muslim di Kabupaten Sampang bisa melaksanakan kewajiban dan beribadah pada bulan suci Ramadhan dengan baik, agar mmperoleh berkah,” kata H. Pardi, Kamis (08/04/2021).
H. Pardi menjelaskan, hasil kesepakatan bersama antara Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi, Forkopimda dan Ulama’ Pertama, pelaksanaan bulan suci Ramadhan tetap menerapkan prokes dan mengikuti surat edaran Pemkab Kabupaten Sampang nomor 460/294/434.012/2021 tanggal 5 April 2001 tentang himbauan ibadah bulan suci Ramadhan 1442 H/2021M.
Kedua, Sholat tarawih dan tadarus bisa dilaksanakan dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan zone di wilayah Kabupaten Sampang dengan ketentuan.
Setiap masjid atau musholla dianjurkan menyiapkan alat cuci tangan/hand sanitizer (sabun).
Jaga jarak aman (Physicall Distaancing). Hindari bersentuhan dengan orang lain dan batasi waktu (penggunaan speaker aktif maksimal pukul 22. 00 WIB)
Ketiga, hindari mengadakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak keramaian (peringatan malam Nuzulul Qur’an), Ceramah Ramadhan, Pondok Ramadhan, buka puasa bersama, sahur bersama, menggelar Daul Dug dug dan dll. agar ikhtiar menjaga penyebaran covid-19 bisa maksimal.
Kempat, dalam penyelenggaraan ibadah dan dakwah di bulan Ramadan, segenap umat Islam dan para mubaligh atau ceramah agama agar menjaga ukhuwah islamiyah ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah Basyariyah serta tidak mempertentangkan masalah khilafiah yang dapat mengganggu persatuan umat.
Kelima, para mubaligh atau penceramah agama diharapkan berperan memperkuat nilai-nilai keimanan ketakwaan akhlakul karimah ke selama kemaslahatan umat dan nilai-nilai kebangsaan dalam negara kesatuan Republik Indonesia melalui bahasa dakwah yang dapat dan bijak sesuai dengan ketentuan Alquran dan As- Sunnah.
Keenam, tidak menyalakan petasan dan sejenisnya serta hindari kemungkaran seperti sabung ayam, balap merpati dan sejenisnya untuk memperoleh Barokah bulan suci Ramadhan. Pungkas H. Pardi.0