SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Ekonomi & Bisnis

Kembangkan Garam Fortifikasi, PHE WMO Gandeng Lembaga Penelitian Universitas Trunojoyo Madura

Avatar
×

Kembangkan Garam Fortifikasi, PHE WMO Gandeng Lembaga Penelitian Universitas Trunojoyo Madura

Sebarkan artikel ini
Hasil olahan dari Pelatihan Fortifikasi

BANGKALAN, MaduraPost – Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Trunojoyo Madura dalam mengembangkan inovasi produk fortifikasi garam di Desa Banyusangka, Kecamatan Tanjungbumi, Kabupaten Bangkalan.Selasa (05/07/2022)

Pengembangan inovasi produk fortifikasi garam ini merupakan rangkaian program pengembangan rumah garam yang telah dilaksanakan oleh PHE WMO sejak tahun 2018. Meskipun sempat terhenti karena adanya kendala cuaca ekstrim dan pandemi covid-19.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

PHE WMO mengembalikan harapan masyarakat Banyusangka dengan menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Trunojoyo Madura untuk menerapkan teknologi tepat guna dan melakukan Pelatihan Produk fortifikasi Garam untuk pangan non pangan.

Baca Juga :  Satreskrim Polres Sampang Berhasil Meringkus Residivis Curanmor Asal Camplong

Pelatihan produk fortifikasi Garam ini menyasar Kelompok PKK dan Pengrajin Ikan Asin sebanyak 30 orang sebagai penerima manfaat.

Terdapat 9 produk olahan yang telah dilatih dan dipraktikkan langsung oleh kelompok yang terdiri dari 3 produk olahan non pangan dan 6 produk olahan pangan.

Diantaranya adalah Eco Detergen (cair), sabun cuci tangan ramah lingkungan dan garam relaksasi (olahan non pangan) sedangkan olahan produk pangan diantaranya yaitu pembuatan dendeng ikan non komersil beserta bumbu dendeng ikan yang dikemas, sea salt caramel, sea salt nougat candy, bumbu tabur, garam bumbu (garam cabe dan garam vanilla).

Baca Juga :  Harga Cabai Rawit di Sumenep Naik

Pelatihan tersebut mendapat apresiasi yang tinggi dari Kepala Desa Banyusangka (Abd Syukur), yang telah memberikan pelatihan kepada masyarakatnya, demi meningngkatkan penghasilan dari sektor garam.

“Kami berterima kasih kepada PHE WMO atas program yang telah dilakukan di Banyusangka, khususnya dengan adanya pelatihan untuk menciptakan olahan produk garam ini. Tentunya kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Banyusangka, karena komersialnya sangat bagus, terlebih produk-produk yang dilatih merupakan produk yang ramah lingkungan” apresiasinya.

Baca Juga :  Pemuda di Madura Tewas Akibat Dibacok Oleh Lima Orang Tidak Dikenak

Pihaknya juga berharap dengan adanya pelatihan tersebut, masyarakat Desa Banyusangka dan sekitarnya bisa lebih berkembang dan meningkatkan taraf ekonominya.

“Semoga dengan pelatihan ini, kelompok bisa mengembangkan olahan produknya tidak hanya untuk sendiri tetapi juga bisa dijual,” tutup Abd Syukur.

Baca berita lainnya di Google News atau follow grup WhatsApp Madura Post

Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.