PAMEKASAN, MaduraPost – Perihal dua anggota Polisi Pamong Praja Pamekasan yang bertikai karena nasi kotak saat setelah upacara HUT RI ke 76 di Mandhapa Agung Ronggosukowati pada (17/8) kemaren. Qusairi selaku Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Pamekasan angkat bicara.
Menurut Qusairi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya menjelaskan, bahwa setelah dirinya memanggil dan memerintahkan Kasi Penyidik Ainur Rahman untuk menindaklanjuti hal tersebut ternyata kedua anggotanya tersebut tidak bertengkar.
“Cuma setelah diadakan pembinaan dan setelah saya panggil semua ke kantor, ternyata hasilnya seperti itu,” jelasnya, Rabu (18/8/2021).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan Qusairi membantah bahwa kedua anggotanya bertikai karena rebutan nasi kotak. Tetapi hanya memberi tahu bahwa salah satu temannya tidak kebagian.
“Diminta nasi itu oleh salah satu anggota agar diberikan kepada yang tidak kebagian. Artinya diminta agar diberikan kepada yang lain. Jadi bukan rebutan, tapi diminta. Seperti itu kronologisnya,” katanya.
Atas tindakan kedua anggotanya tersebut, Kusairi menjelaskan bahwa keduanya sudah di BAP dan diberi pembinaan. Bahkan menurut Qusairi keduanya (Taufiq dan Imam) siap menanggung konsekwensi yang diberikan.
“Yang pertama untuk kedepan agar tidak ada lagi hal seperti itu kami keluarkan dari Korsik, jadi itu aja. Kemudian nanti dipelajari lebih lanjut bagaimana kalau tetap di kinerja-kinerja kurang maksimal, saya akan kaji juga,” lanjutnya.
Meskipun keadaan terpuruk, ucap dia, pihaknya masih bisa mengambil kebijakan bagus untuk pembinaan kedepan.
“Sehingga sebut dia, Satuan Polisi Pamong Praja dalam memberikan layanan lebih tertib lagi dan lebih profesional,” sebutnya.
Bahkan Qusairi tidak segan segan akan memecat keduanya apabila sampai melakukan tindakan yang bisa mencoreng nama baik Satuan Polisi Pamong Praja Pamekasan.