PAMEKASAN, MaduraPost – Polres Pamekasan tengah menggencarkan program Commander Wish “Nyulam Rasa”, sebuah inisiatif yang disebut-sebut sebagai wujud nyata kehadiran polisi di tengah masyarakat.
Namun, sejauh mana efektivitas program ini dalam menciptakan keamanan dan ketertiban?
Program yang digagas oleh Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto, ini menekankan pentingnya peran polisi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai bagian dari program ini, personel kepolisian dari berbagai unit ditugaskan di titik-titik rawan kemacetan dan pelanggaran lalu lintas setiap Senin hingga Sabtu mulai pukul 06.15 WIB.
“Personel yang ditugaskan langsung menuju lokasi yang telah ditentukan untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas serta memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Kasihumas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto, Senin (17/2/2025).
Sasaran utama program ini adalah area-area rawan seperti pasar, sekolah, persimpangan jalan, dan pusat keramaian lainnya.
Polisi diharapkan tidak hanya melakukan pengaturan lalu lintas, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas serta meminimalisir kecelakaan.
Namun, pertanyaannya: Sejauh mana program ini benar-benar berdampak? Banyak warga mengapresiasi kehadiran polisi di pagi hari.
Namun, ada juga yang mempertanyakan apakah program ini hanya berlangsung di jam-jam tertentu dan bersifat seremonial.
“Kalau pagi ada polisi, macet memang lebih terkendali. Tapi siang dan sore, jalan tetap semrawut. Apa ada pengawasan berkelanjutan?” ujar seorang warga di kawasan pasar Kolpajung.
Selain itu, muncul juga pertanyaan apakah program ini hanya berjalan sebagai formalitas tanpa evaluasi mendalam mengenai efektivitasnya dalam menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.
Meski program ini menunjukkan komitmen Polres Pamekasan untuk hadir di tengah masyarakat, tantangan terbesarnya adalah konsistensi.
Apakah program ini akan terus berjalan dalam jangka panjang, atau hanya sebatas program rutin tanpa evaluasi yang jelas?
“Kami berharap pengaturan lalu lintas ini dapat mengurangi kecelakaan serta meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas,” tambah AKP Sri Sugiarto.
Namun, tanpa pengawasan yang ketat dan tindak lanjut yang jelas, Commander Wish “Nyulam Rasa” bisa saja hanya menjadi agenda seremonial tanpa dampak yang nyata bagi masyarakat.
Apakah Polres Pamekasan akan benar-benar mewujudkan perubahan konkret, atau program ini hanya menjadi ajang pencitraan sesaat? Waktu yang akan menjawab.***