SUMENEP, MaduraPost – Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sumenep, Sigit Waseso, menyoroti pentingnya membangun semangat kerja dan soliditas internal dalam memperingati Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-65 yang jatuh pada 22 Juli 2025.
Dalam keterangannya, Sigit mengungkapkan bahwa meski Kejaksaan Negeri Sumenep masih menghadapi keterbatasan personel, hal tersebut tidak boleh menyurutkan etos kerja seluruh jajarannya.
“Saya berharap seluruh elemen di Kejari Sumenep bisa menjaga kekompakan dan terus bersemangat dalam menjalankan tugas, meskipun kita belum ideal dari sisi jumlah jaksa yang tersedia,” ucapnya, Selasa (22/7).
Ia juga menambahkan bahwa HBA bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi menjadi momentum untuk mengingat kembali tonggak sejarah institusi Kejaksaan, yang telah berdiri mandiri sejak dipisahkan dari Kementerian Kehakiman.
“Hari Bhakti Adhyaksa ini berawal dari saat Kejaksaan memisahkan diri dari Kementerian Kehakiman. Inti peringatannya adalah untuk mempertebal semangat kelembagaan, terutama di lingkungan internal kita,” terang Sigit.
Uniknya, pada peringatan tahun ini, Kejari Sumenep tidak lagi menerima karangan bunga konvensional seperti biasanya. Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, karangan bunga yang diterima dibuat dengan konsep ramah lingkungan.
“Kalau biasanya karangan bunga hanya bertahan sebentar lalu dibuang, sekarang kami dorong yang lebih berkelanjutan. Bunga-bunga yang dikirimkan bisa ditanam kembali agar turut mempercantik dan menghijaukan Sumenep,” jelasnya.
Sigit juga memaparkan bahwa mulai tahun ini, Kejaksaan membedakan antara Hari Bhakti Adhyaksa dan Hari Lahir Kejaksaan. Peringatan HBA tetap dilangsungkan pada 22 Juli, sedangkan Hari Lahir Kejaksaan akan diperingati setiap 2 September.
“Kalau Hari Bhakti Adhyaksa tetap kita rayakan 22 Juli seperti biasa, tapi untuk hari kelahiran institusi Kejaksaan sendiri ditetapkan tanggal 2 September, yang merujuk pada pengangkatan Jaksa Agung pertama pasca-kemerdekaan,” tuturnya.
Menurutnya, tanggal tersebut sangat bersejarah karena menandai awal terbentuknya struktur Kejaksaan yang independen di masa Indonesia merdeka.
“Tanggal 2 September itu punya makna penting karena di situlah untuk pertama kalinya Indonesia memiliki Jaksa Agung sendiri setelah merdeka. Karena itu, mulai sekarang kita rayakan secara terpisah dengan pendekatan yang lebih khas,” ujarnya.
Meski tidak ada tema besar yang diusung dalam peringatan HBA kali ini, Kejari Sumenep telah menyiapkan berbagai rangkaian kegiatan menyambut Hari Lahir Kejaksaan dua bulan mendatang.***






