SUMENEP, MaduraPost – Anggaran 95 miliar untuk penanganan wabah covid-19 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur disorot aktivis mahasiswa. Bahkan, para aktivis mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat buka-bukaan terkait anggaran besar tersebut.
Hal itu disampaikan Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sumenep, bahwa Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) harus transparan dalam pengelolaan anggaran covid-19.
Selain itu, PC PMII Sumenep juga meminta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat agar segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mengontrol anggaran covid-19 yang terealisasi ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar tepat sasaran.
“Uang 95 miliar jika memang benar-benar digunakan untuk penanggulangan covid-19 ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak,” ungkap Ahmad Hariyanto, Ketua PC PMII Sumenep, Sabtu (16/5).
Harianto menerangkan, akibat dampak pandemi virus yang berasal kota Wuhan China itu membuat ekonomi masyarakat semakin menurun.
“Banyak masyarakat yang pendapatannya berkurang, karena aktivitas mereka terbatas hanya dirumah saja,” kata dia.
Tidak hanya itu, lanjut Hariyanto, tim medis yang berjaga di perbatasan Sumenep juga mengeluh lantaran persediaan makanan dan minuman sangat terbatas di Posko PAM Covid-19.
“Harusnya Pemkab Sumenep dalam membantu masyarakat dan tim medis melalui anggaran 95 miliar itu lebih transparan, khawatir jika tidak cenderung akan menimbulkan kecurigaan publik,” tandasnya. (Mp/al/rul)