PAMEKASAN, MaduraPost – Terkesan arogan dan seolah ingin menutupi adanya dugaan kongkalikong yang dilakukan pihaknya dengan para tengkulak, Kepala Cabang (Kacab) Badan Urusan Logistik (BULOG) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur bernama Suseno (dikenal) mengancam Wartawan MaduraPost.
Pengancaman itu dilakukannya (Kacab Bulog, red) lewat chat applikasi WhatsApp saat kurang lebih setengah jam setelah tayangnya pemberitaan dari Media ini mengenai pihak Bulog dan tengkulak di Pamekasan ketangkap basah berkongkalikong menimbun beras khusus operasi pasar.
Dalam chat WhatsAppnya, Suseno mengancam akan menuntut balik apa bila tidak ada bukti atau tidak dapat dibuktikan adanya dugaan kongkalikong yang dilakukan pihaknya.
“Bisa dibuktikan kalau ada pihak Bulog yang terlibat. Kalau anda (Wartawan MaduraPost, red) menyebut pihak Bulog terlibat seandainya tidak dapat dibuktikan saya akan menuntut balik saudara ya ingat,” ancamnya, Sabtu (11/02/2023) kemaren.
Akan tetapi setelah Wartawan Media ini meminta waktunya pada hari Senin besok di Bulog, Suseno malah seolah menantang dengan mengatakan, apa bila ada oknum Bulog yang terlibat silahkan beri tahu siapa dia (oknum Bulog, red).
“Ingat kata-kata nimbum itu dalam jumlah besar yaa,” ujarnya terakhir dalam chat WhatsAppnya tersebut.
Menanggapi ancaman Kacab Bulog Pamekasan tersebut, Zainal Seninggih mengatakan, kalau pihaknya semakin terpacu untuk membuktikan tidak hanya kepada Kacab Bulog Pamekasan, namun juga kepada Aparat Penegak Hukum.
“Saya pastikan akan datang ke Kantor Bulog hari Senin besok, saya akan bawa bukti-buktinya, setelah itu saya akan datang ke Kantor Penegak Hukum untuk melaporkanya,” tegasnya, Minggu (12/02 /2023).
Lebih lanjut Zainal Seninggih menyampaikan, bahwasanya Pak Kacab Bulog (Suseno) itu berfikir kalau pihaknya tidak akan memiliki bukti-bukti dugaan penyimpangan tersebut. Bukankah, kata dia, pengambilan beras dari Gudang Bulog diwaktu sore hari (pukul 16.00 dan 18.00 WIB) atau di luar jam kerja itu dapat mengindikasikan terjadinya penyimpangan?
“Dan mungkin saat ini Pak Kacab Bulog tengah meremehkan kami dan tidak percaya kalau kami memiliki bukti pembayaran atau nota salah satunya nota dari Bulog untuk penimbunan (tengkulak, red) itu,” katanya.
“Saya tegaskan, kalau saya dan teman-teman sudah mengantongi bukti dugaan penimbunan atau penyimpangan yang dilakukan pihak Bulog dengan para penimbun beras Bulog khusus operasi pasar tersebut, saya akan buktikan kalau pihak Bulog Pamekasan itu adalah Mafia Beras,” tukasnya.






