SUMENEP, MaduraPost – Demi menekan angka sebaran Covid-19 di Indonesia, Pemerintah gencar lakukan vaksinasi massal. Hal itu dilakukan agar menjaga imunitas dan kekebalan tubuh selama masa pandemi stabil.
Namun, dari sekian banyak masyarakat yang pro aktif untuk melangsungkan vaksinasi, ada pula masyarakat yang masih ngeyel untuk menolak untuk divaksin. Sebab itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur uraikan asumsi negatif masyarakat tentang proses vaksinasi.
Kepala Dinkes Sumenep, Agus Mulyono mengungkapkan, saat seseorang hendak divaksin tentunya akan melewati 4 tahapan pemeriksaan terlebih dahulu.
Diantaranya, ada 4 meja yang didampingi dokter. Pertama yakni sesi pendaftaran, kedua pemeriksaan, ketiga vaksinasi, dan keempat adalah pic care vaksinasi yakni membaca sumber data vaksinasi Covid-19.
“Lalu kemudian secara nasional yang bersangkutan akan mendapatkan sertifikat. Jadi jangan takut, apapun yang menjadi penyakit penyerta (Komorbit) akan dilakukan dipemeriksaan meja yang kedua itu,” urai Agus.
Menurutnya, tidak langsung serta merta seseorang bisa mendapatkan vaksinasi. Pihaknya menegaskan, bagi masyarakat yang hendak divaksin harus dalam kondisi tenang dan berfikir positif, terakhir berdoa.
“Makanya akan ada pendaftaran, pemeriksaan dan lainnya. Nah, dari pemeriksaan itu pastinya dilakukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal-hal yang akan diperiksa,” papar Agus.
“Sudah ratusan ribu warga Indonesia divaksin. Kalau di Sumenep puluhan ribu,” imbuhnya.
Pihaknya mengajak masyarakat agar bisa mensukseskan tahapan vaksinasi ini, agar pandemi Covid-19 segera usai.






