SUMENEP, MaduraPost – Menjadi seorang petani di era digital seperti saat ini tentu harus mengikuti perkembangan tengah berkembang. Kamis, 16 Maret 2023.
Sebab, diketahui bersama, petani adalah tombak pertumbuhan ekonomi pangan. Di Indonesia sendiri petani sangat berperan penting untuk kemaslahatan ekonomi bangsa.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Arif Firmanto mengurai, mekanisme pertanian modern dipercaya dapat mengubah stigma negatif pemuda yang selama ini melekat pada profesi seorang petani.
“Bertani telah menjadi sebuah kebiasaan baru di negara-negara besar. Tentu, mereka tak lagi bertani secara tradisional, mereka telah menerapkan mekanisme pertanian secara modern dan teknologi,” kata Arif mengungkapkan baru-baru ini, Kamis (16/3).
Menurutnya, proses pengenalan teknologi pertanian ini secara perlahan dapat mengubah mindset pemuda khususnya di Kabupaten Sumenep.
Di mana, pernyataan Arif ini menyusul adanya komentar negatif pemuda di Sumenep pada profesi petani.
Seperti halnya pemuda asal Desa Masaran, Kecamatan Bluto, Ariansyah ini. Ia mengatakan, dirinya tak lagi minat menjadi aktor dalam menjaga ketahanan pangan karena upah minimum yang bias diterima para petani.
“Cara kerjanya berat, berpanas-panasan dan hasilnya sedikit,” ujarnya.
Oleh karena itu, Arif ingin membuktikan bahwa bertani bagi kaum millenial bukanlah hal yang harus ditakutkan lantaran menganggap mendapatkan upah kecil.
Sebab, di era moderenisasi seperti saat ini para petani akan dibantu dengan teknologi yang dapat meringankan kinerja seorang petani.***