PAMEKASAN, MaduraPost – Pemerintah Kabupaten Pamekasan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan bekerjasama dengan pihak Pemerintah Kecamatan Palengaan, akan menggelar pasar murah Ramadhan 1442 Hijriyah.
Pemberitahuan tersebut dikeluarkan oleh pihak kecamatan berdasarkan surat edaran resmi dengan nomor: 500/84/432.06/IV/2021, yang ditujukan kepada kepala desa se Kecamatan Palengaan.
Pasar murah kali ini akan dilaksanakan pada hari senin sampai hari rabu bertepatan dengan tanggal 26 sampai 28 April 2021, dimulai pukul, 08:00. Wib, sampai selesai. Selama tiga hari di halaman kantor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam suratnya Camat Palengaan meminta kepada seluruh kepala desa agar segera disampaikan kepada warga ditiap desa masing-masing.
Adapun komoditi yang akan dijual di pasar murah tersebut merupakan bahan pokok setiap hari. Diantaranya, beras, minyak goreng, kecap, tepung, mie instan, bawang putih, snack, bumbu dapur, susu, sirup, popok bayi, dan lain-lain.
Camat Palengaan Amiruddin melalui Sekcam Khusaimi mengatakan, kenaikan harga barang sembako menjelang puasa ramadhan dan lebaran sudah sering terjadi yang disebabkan oleh kelangkaan dan tingginya kebutuhan bahan pokok. Hal itu salah satu bentuk responsibilitas atau tanggungjawab Pemerintah dalam mengendalikan lonjakan harga adalah dengan menyelenggarakan pasar murah.
“Ajak masyarakat untuk hadir yang mau beli. Sementara tidak ada batasan, Akan tetapi, kalau misalnya ada pembelian banyak diatas kewajaran atau untuk dijual lagi itu tidak boleh mas,” katanya saat dihubungi melalui akun whatsAppnya. Sabtu, (24/04/2021).
Dengan adanya pasar murah ini, lanjut Eko sapaan akrabnya, untuk membantu kepada warga masyarakat kurang beruntung dalam mengurangi beban pengeluaran dalam menghadapi harga sembako di pasaran yang diprediksi harga-harga sembako mengalami kenaikan yang diakibatkan oleh suply and deman yang tidak seimbang.
“Kenyataan dilapangan semua harga bahan pokok semakin hari semakin melambung tinggi. Terlebih menjelang hari raya idul fitri 1442 Hijriyah. Serta, menurunnya pendapatan masyarakat karena adanya covid-19 yang sampai saat ini masih belum usai,” pungkasnya.
