SUMENEP, MaduraPost – Segenap jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, di vaksin hari ini. Kamis, 28 Januari 2021.
Sebelumnya, vaksin sinovac Covid-19 tiba di Sumenep pada hari Selasa (26/1/2021) dini hari kemarin, di kawal ketat tim Polda Jatim, TNI (Kodim 0827 dan Polri (Polres) Sumenep. Vaksin sendiri tiba di Sumenep langsung menuju Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
Vaksin yang dikhususkan sebagai anti body itu pertama kali disuntikkan ke Presiden Joko Widodo, beberapa pekan lalu. Kemudian, tenaga kesehatan (Nakes) menjadi garda terdepan yang akan disuntikkan vaksin Covid-19 setelah Presiden.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di Sumenep, perwakilan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan Forkopimda setempat telah mendapat giliran untuk disuntikkan vaksin Covid-19. Penyuntikan vaksin itu dilaksanakan di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Kamis (28/1/2021) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB.
Sebelum vaksinasi berlangsung, petugas kesehatan vaksin sinovac Covid-19 Sumenep mengimbau untuk mengikuti regulasi bagi setiap pejabat yang akan di vaksin.
Proses vaksinasi harus melalui empat tahapan. Tahap pertama ada proses registrasi, kedua dilanjutkan proses identifikasi (Screening) kesehatan, ketiga proses penyuntikan vaksin, dan keempat yakni pencatatan dan pemberian kartu vaksinasi Covid-19.
Usai divaksin, setiap orang akan dipantau oleh tim vaksinasi sinovac Covid-19. Pemantauan sendiri berlangsung selama 30 menit di ruang observasi, Pendopo Keraton setempat.
Jajaran Forkopimda yang mendapatkan vaksin pertama ialah Dandim 0827 Sumenep, Letkol Inf Nur Cholis, disusul Kepala Kemenag Sumenep, Moh. Juhedi, beserta Forkompinda lainnya. Usai Forkopimda, Ormas seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) juga mendapatkan giliran.
Bupati Sumenep, Busyro Karim memastikan bahwa vaksin yang disuntikkan tersebut aman dan halal. Dia mengimbau agar masyarakat tidak perlu takut serta khawatir pada program vaksinasi dari Pemerintah itu.
“Ini sebagai contoh pada masyarakat, makanya Forkopimda divaksin pertama kali,” kata Busyro, disela-sela vaksinasi berlangsung, Kamis (28/1).
Menurut Bupati dua periode ini, keterlibatan perwakilan Ormas dalam vaksinasi merupakan salah satu bentuk usaha untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, bahwa program vaksinasi tersebut dipastikan aman.
Disamping itu, kata Buya, biasa Busyro Karim dipanggil, setelah proses penyuntikan vaksin sinovac Covid-19 untuk Forkopimda dan perwakilan Ormas, akan dilanjutkan dengan vaksinasi secara serentak di 30 Puskesmas yang berada di lingkungan Kabupaten Sumenep.
“Kami targetkan dua hari selesai, tapi untuk Kepulauan akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi, karena sekarang cuacanya kurang mendukung,” tukas Bupati yang sebentar lagi purna tugas ini.
Sekedar informasi, Bupati Busyro dalam kesempatan itu tidak divaksin. Pemicunya yaitu faktor terganjal usia di atas 60 tahun. Kemudian, sudah pernah positif Covid-19 sehingga punya kekebalan alami.
Tidak hanya Buya, 4 orang pejabat di Sumenep juga tidak ikut divaksin. Diantaranya Sekretaris Daerah (Sekda) Edy Rasyadi. Pemicunya pernah terkonfirmasi Covid-19.
Lalu Wakil Bupati Achmad Fauzi, dan Ketua DPRD, Hamid Ali Munir. Pemicu dari kedua pejabat ini tidak divaksin adalah hasil screening yang dilakukan menunjukkan adanya penyakit penyerta.
Terakhir, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari), Djamaluddin. Pemicu dirinya juga tidak vaksin ialah memiliki riwayat alergi obat. (Mp/al/kk)