Scroll untuk baca artikel
Berita

Inilah Makna HUT ke-79 Kemerdekaan RI Menurut Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar

Avatar
4
×

Inilah Makna HUT ke-79 Kemerdekaan RI Menurut Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar

Sebarkan artikel ini
WAWANCARA. Potret Direktur Utama BPRS Bhakti, Hairil Fajar, saat diwawancara usai pelaksanaan Upacara Bendera HUT ke-79 Kemerdekaan RI di halaman Kantor Pemkab Sumenep. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar, menyambut baik perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan RI tahun ini.

Dia mengatakan, bahwa setiap perayaan 17 Agustus tidak lupa tetap mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dan menjunjung tinggi kebhinekaan.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

“Kalau kita, harus semangat 17, karena 17 ini adalah tanggal Kemerdekaan Republik Indonesia,” kata Fajar usai melaksanakan Upacara Bendera 17 Agustus di halaman Kantor Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur, Sabtu (17/8) pagi.

Baca Juga :  Bangga! 6 Pengurus DPC PWRI Sumenep Ikuti UKW 2022, 5 Diantaranya Sudah Lolos di Tahun 2021

Di sisi lain, pihaknya juga memaknai angka 17 sebagai ibadah salat yang tidak boleh ditinggalkan. Diketahui, sebagai umat Islam, hikmah mengenai jumlah rakaat salat wajib ada 17.

Di mana, waktu aktivitas manusia pada umumnya dalam sehari itu sejumlah 17 jam. Di waktu pagi beraktivitas selama 12 jam, dan di waktu malam beraktivitas sejumlah 5 jam (3 jam di permulaan malam dan 2 jam di waktu akhir malam sebelum pagi).

Baca Juga :  Realisasi DD Fiktif, JCW Laporkan Mantan Kades Batu Ampar ke Kejati Jawa Timur

“17 rakaat. Taat ibadah dan terus semangat merayakan HUT ke-79 Kemerdekaan RI,” ujar Fajar.

Di samping itu, Fajar mengatakan, semua kepala daerah tahun ini melangsungkan Upacara Bendera 17 Agustus di Ibu Kota Nusantara (IKN).

IKN adalah ibu kota masa depan Indonesia yang diresmikan pada 17 Agustus 2024, bersamaan dengan perayaan ulang tahun ke-79 Indonesia.

Baca Juga :  Sikap KPU Sumenep Disorot Hingga Bawaslu Minta PPS yang Aktif di Parpol Segera Dipecat

IKN direncanakan akan menggantikan Jakarta yang telah menjadi ibu kota sejak 1961.

“Semua kepala daerah yang saat ini ada di IKN mudah-mudahan menjadi sejarah karena telah melangsungkan upacara yang pertama kali di sana,” pungkasnya.***